Pemerintah China menyambut baik wacana kunjungan para petinggi Amerika Serikat ke Beijing. Publik global berharap turunnya tensi perang dagang AS-China.
BEIJING, MINGGU - Pemerintah China, Minggu (22/4/2018), di Beijing, merespons positif rencana Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang berniat berkunjung ke Beijing untuk bernegosiasi soal perdagangan dengan China. Meski tidak menyebutkan waktu spesifik kunjungannya ke Beijing, Mnuchin mengaku terus berproses dalam negosiasi yang konstruktif dengan Pemerintah China.
”Pihak China telah menerima informasi bahwa pihak AS berharap dapat datang ke Beijing untuk mendiskusikan aneka isu perekonomian dan perdagangan. China menyambut baik hal itu,” demikian Pemerintah China dalam pernyataan tertulis yang diunggah dalam laman kementerian perdagangan negara itu.
Sebagaimana diwartakan, Presiden AS pada bulan lalu menyepakati penerapan tarif impor senilai puluhan miliar dollar AS atas barang-barang asal Beijing. Hal itu pun langsung direspons Beijing dengan menerapkan tarif atas sejumlah produk utama di bidang pertanian, termasuk mewacanakan hal serupa atas produk kedelai, di mana China adalah pasar utama AS.
Aneka analisis memperkirakan jika perang dagang terbuka itu benar-benar mengemuka dan semakin lebar, proses perbaikan perekonomian global dari krisis dalam satu dekade terakhir pun bisa terganggu. Kekhawatiran- kekhawatiran atas hal itu ikut mengemuka dalam Pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018 di Washington DC, pekan lalu. Hal itu terutama disampaikan oleh para menteri keuangan yang hadir dalam forum tersebut. Mereka berharap sebuah hasil negosiasi yang intensif dan konstruktif dapat dihasilkan oleh AS dan China.
Mnuchin menggelar 18 pertemuan bilateral dalam forum itu. Ia menyebutkan salah satu pertemuan itu adalah pertemuan dengan pemimpin Bank Sentral China, Yi Gang. Meski mengaku tidak memfokuskan materi tentang perdagangan dalam pertemuan dengan Yi, Mnuchin mengaku cukup optimistis atas isu itu.
”Diskusi itu lebih banyak tentang mengenai langkah-langkah sang gubernur di Bank Sentral China dan beberapa keputusan yang diambil untuk lebih membuka pasar mereka, sebagaimana yang kami ikut dorong dan hargai,” kata Mnuchin.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde sebelumnya telah mendesak negara-negara menghindari proteksionisme yang merusak. Ia menyatakan, pertemuan IMF-Bank Dunia menghadirkan dialog-dialog produktif terkait sejumlah isu, termasuk isu perang dagang AS- China.
Lembaga IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan mencapai 3,9 persen, tetapi juga mengingatkan risiko-risiko yang dapat memberatkan potensi-potensi pertumbuhan. Salah satu hal utama yang menjadi kekhawatiran dirinya dan lembaga yang dipimpinnya adalah pengaruh terhadap investasi sebagai salah satu kunci pendorong pemulihan perekonomian global.
Dalam pernyataannya yang dirilis di akhir forum itu, IMF menyebut isu terkait perang dagang berkelindan dengan kondisi geopolitik, khususnya di Semenanjung Korea, telah mengandung aneka risiko bagi ekonomi global.Perkembangan yang positif atas dinamika di Semenanjung Korea pun diharapkan berlanjut, seiring dengan harapan atas pertemuan antara Washington dan Beijing. ”Perhatian utama saya adalah ikut membantu proses penyelesaian atas sejumlah isu itu sebelum isu-isu itu meluas di mana efeknya akan menghambat pertumbuhan dan stabilitas,” kata Lagarde kepada media di akhir forum itu.
Trump dikritik
Mnuchin di sisi lain mengaku melihat risiko atas pertumbuhan global itu bukan muncul dari perang dagang. Meneruskan pandangan Presiden Trump, ia menyatakan, praktik perdagangan yang tidak adillah yang justru menghambat potensi pertumbuhan.
Dalam forum IMF-Bank Dunia, aneka kritik ditujukan terhadap pendekatan perdagangan yang dilakukan AS di bawah kendali Trump. Dalam pidato di hadapan panitia kebijakan IMF, misalnya, Yi Gang menyatakan pertumbuhan global dapat tercederai oleh peningkatan friksi perdagangan AS-China yang disebutnya dimulai dari kebijakan unilateral Washington.
Mnuchin berkeras mengatakan bahwa AS tidak memprovokasi sebuah perang dagang global. Langkah itu diambil Washington semata-mata untuk melindungi tenaga kerja dari praktik kompetisi yang dinilai tidak adil. Washington pun menyiratkan perdamaian, antara lain lewat menambah modal di Bank Dunia. ”Presiden kami telah sangat jelas atas tujuan-tujuan kami. Kami mencari kerja sama yang saling menguntungkan. Ini bukan soal proteksionisme,” ujar Mnuchin. (AP/AFP/REUTERS/BEN)