Jana Tamimi, Reporter Belia Simbol Perlawanan Palestina
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN
·3 menit baca
Dia masuk jajaran wartawan termuda di dunia. Usianya baru 12 tahun. Jana Tamimi, nama belia Palestina itu, berasal dari Desa Nabi Saleh, sekitar 20 kilometer barat daya kota Ramallah, Tepi Barat. Sejak usia 8 tahun, ia memotret bentrok tentara Israel dan warga Palestina di desanya.
Tidak seperti pemuda atau remaja Palestina lainnya, Jana Tamimi tidak hanya ikut berunjuk rasa lalu pulang. Ia menyempatkan memotret dan merekam peristiwa yang disaksikannya melalui video gawainya. Sesampai di rumahnya, ia selalu mengunggah hasil pemotretan dan rekaman videonya itu ke media sosial, khususnya Facebook, untuk disampaikan ke publik dunia dengan komentar bahasa Arab dan Inggris.
Akun Facebook milik Jana Tamimi kini memiliki follower hingga 282.000 di seluruh dunia. Hasil liputan jurnalistiknya berupa jepretan foto dan rekaman video gawainya tentang bentrokan berdarah Palestina-Israel di Desa Nabi Saleh, Jumat (20/4/2018) lalu, kini viral di komunitas internasional.
Rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak peringatan Hari Bumi, 30 Maret lalu, menggelar unjuk rasa setiap Jumat. Unjuk rasa itu akan terus digelar sampai peringatan hari jadi negara Israel, 14 Mei nanti, yang sekaligus pemindahan resmi kantor Kedubes AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Kemampuan bahasa Inggris di atas rata-rata yang dimiliki Jana Tamimi, membuat pesan hasil liputannya segera sampai dan dipahami masyarakat internasional.
Melalui rekaman video gawai Jana Tamimi, publik Palestina dan dunia dibuat terkagum-kagum pada keberanian luar biasa perempuan belia itu menerobos kerumunan warga Palestina yang berunjuk rasa untuk mendapat posisi di garis depan dan berhadapan langsung dengan barisan tentara Israel.
Di depan barisan pasukan Israel, ia berteriak dan terekam videonya saat berkata, "Palestina akan merdeka dalam waktu cepat atau lambat, baik Anda suka atau tidak suka.” Ia juga meneriakkan, "Pasukan Israel itu teroris. Mereka datang untuk menangkap atau membunuh anak-anak kecil Palestina."
Setelah rekaman video yang menggambarkan detik-detik Jana Tamimi berhadapan langsung dengan tentara Israel di Desa Nabi Saleh itu beredar, media-media Israel menyebut Jana Tamini adalah generasi penerus Ahed Tamimi (17). Jana Tamimi adalah saudara sepupu Ahed Tamimi, perempuan remaja Palestina yang divonis hukuman penjara 8 bulan oleh pengadilan Israel karena menampar dua tentara Israel yang mendobrak rumahnya di Desa Nabi Saleh.
Media Israel bahkan menyebut Jana Tamimi lebih berbahaya daripada Ahed Tamimi. Hal ini karena Jana Tamimi bisa menyebarkan berita bentrokan tentara Israel dan warga Palestina di desanya dengan bahasa Inggris yang dikuasainya.
Berkat keberaniannya, Jana Tamimi mendapat kartu pers kehormatan dari organisasi persatuan wartawan Palestina. Kepopuleran namanya mengantarkan Jana Tamimi sering mendapat undangan pada konferensi kepemudaan di manca negara.
Suatu waktu ketika kembali dari menghadiri sebuah konferensi kepemudaan di luar negeri, Jana Tamimi sempat ditahan aparat keamanan Israel di pintu gerbang antara Jordania dan Tepi Barat. Belakangan ia dibebaskan. Bilal Tamimi, pamannya, mengatakan bahwa Jana Tamimi adalah anak berbakat dan pemberani yang mencemaskan Israel saat ini.
Bassem Tamimi, pamannya yang lain menambahkan, Jana adalah anak yang ditempa oleh lingkungan perlawanan rakyat sehingga ia memiliki jiwa pejuang yang pantang menyerah.