Astira Juara Kedua Kontes Miss Eco International di Kairo
Oleh
Musthafa Abd Rahman
·2 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Wakil Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Astira Intan Vernadeina, Jumat (27/4/2018) malam, dinobatkan sebagai runner-up pertama atau juara kedua dalam kontes Miss Eco International 2018 yang digelar di Kairo Opera House, Mesir.
Selain menjadi juara kedua, Astira juga memenangi gelar Best Tourism Video, serta masuk dalam Top 10 National Costume dan Top 15 Best Eco Dress.
Pada malam final kemarin, Astira tampil cemerlang. Dari 58 peserta yang tampil, dia masuk dalam 20 terbaik, kemudian 10 terbaik.
Pada babak tersebut, dia menjawab pertanyaan mengenai manajemen sampah. Astira menjawab bahwa pengelolaan sampah bukan hanya suatu kewajiban, melainkan juga sebuah ide yang harus ditularkan melalui berbagai forum. Jawaban tersebut mengantarkannya ke babak lima besar bersama wakil dari Vietnam, Kosta Rika, Peru, dan Filipina.
Di babak tersebut, Astira memaparkan mengenai pentingnya media sosial sebagai sarana untuk menularkan branding mengenai eco-tourism serta mengajak berbagai pihak untuk melakukan aktivitas ramah lingkungan. Jawaban ini membawanya ke putaran akhir. Ia bersaing melawan wakil Filipina, Cynthia Thomalla, yang akhirnya dinobatkan sebagai Miss Eco International 2018.
Miss Eco International bukan sekadar kontes kecantikan, melainkan juga merupakan kompetisi yang bertujuan mempromosikan pariwisata ramah lingkungan. Selain penilaian atas brain, beauty, dan behaviour, ajang itu mencari pemenang yang memiliki visi dan misi terhadap kelangsungan pelestarian lingkungan hidup.
”Alhamdulillah Astira bisa mengharumkan nama Indonesia. Terima kasih atas dukungan teman-teman semua,” ujar runner-up ketiga Putri Pariwisata 2017 itu seusai acara.
Duta Besar RI di Kairo, Helmy Fauzy, menyampaikan ucapan syukurnya atas kemenangan Astira dan Indonesia. ”Syukur alhamdulillah dan selamat. Semoga kemenangan ini dapat menjadi modal untuk mempromosikan pariwisata ramah lingkungan dan pesona keanekaragaman hayati di Indonesia,” ujarnya.