BRUSSELS, SELASA - Gedung Putih, Senin (30/4/2018), menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif impor baja dan aluminium secara sementara dari tiga mitranya, yakni Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko, hingga 1 Juni mendatang. Adapun pengecualian secara permanen diterapkan terhadap negara Argentina, Australia, dan Brasil.
”Keputusan AS itu memperpanjang ketidakpastian pasar yang notabene berdampak pada keputusan-keputusan bisnis,” demikian pernyataan Komisi Eropa, yang mengoordinasi kebijakan perdagangan bagi 28 negara anggota Uni Eropa (UE).
Pernyataan Komisi Eropa itu bukannya tanpa tujuan. Mereka menginginkan perlakuan yang sama dari Washington seperti halnya terhadap Argentina,
Australia, dan Brasil, yakni pengecualian penerapan tarif secara permanen. Komisi Eropa menilai UE tidak menjadi penyebab terjadinya kondisi kelebihan kapasitas di dua produk metal itu.
Komisi UE menyatakan, Komisioner Perdagangan Cecilia Malmstrom dipastikan melanjutkan negosiasi dengan wakil dari AS, Menteri Perdagangan Wilbur Ross dan perwakilan perdagangan AS, Robert Lighthizer.
”Sebagai mitra dan teman lama AS, kami tidak akan bernegosiasi dengan AS di bawah ancaman,” demikian UE dalam pernyataan resminya.
Sebagaimana diwartakan, untuk melindungi kepentingan produsen-produsen baja dan aluminium AS, Trump menggunakan undang-undang perdagangan AS tahun 1962. Washington menilai, kelebihan kapasitas di sejumlah negara, khususnya China, menjadi penyebab kekalahan industriindustri AS.
Anggota UE, Jerman, secara terang-terangan meminta pengecualian permanen dari Washington. Jerman selama ini menikmati surplus perdagangan terhadap AS sehingga ikut dikritik Trump.
”Saya sangat yakin dalam kepentingan lapangan-lapangan kerja di Jerman, di Eropa, dan di AS, kita memerlukan sebuah ketentuan jangka panjang dan menaikkan tarif-tarif adalah cara yang salah,” kata Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier. Ia pun meminta negosiasi lebih lanjut antara UE dan Washington.
Pendapat senada diungkapkan Pemerintah Perancis. Paris mengakui ada kelebihan kapasitas di industri-industri baja dan aluminium. Namun, hal itu tidak serta-merta dapat dijadikan alasan untuk menyalahkan Eropa.
Pemerintah Perancis mendesak agar UE dikecualikan oleh Washington secara permanen. ”Kita siap bekerja sama dengan AS dan mitra-mitra lainnya untuk mencapai kesepakatan tentang hal-hal (penerapan tarif) itu dan sekaligus mencari solusi yang cepat serta tepat,” demikian pernyataan Kementerian Keuangan dan Luar Negeri Perancis.
Butuh kepastian
Federasi bisnis UE, BusinessEurope, menilai perusahaan-perusahaan membutuhkan kepastian di dalam bisnis mereka. Diharapkan perpanjangan waktu penerapan tarif impor baja dan aluminium atas UE itu dapat segera berakhir dengan tercapainya kesepakatan yang saling menguntungkan.
Harapan senada diungkapkan kamar dagang dan industri Jerman, DIHK. Penundaan penerapan kenaikan tarif itu dapat menjadi kesempatan untuk menghindari terjadinya perang dagang. Kondisi perang dagang terbuka, apalagi secara global, dikhawatirkan menghalangi proses pemulihan ekonomi global.
Gedung Putih menekankan bahwa kuota menjadi salah satu pertimbangan utama pengambilan keputusan terkait negosiasi tarif. Kuota penting untuk menahan impor, menghalangi penyelundupan, dan sekaligus bagian dari perlindungan bagi keamanan nasional.
Dalam pernyataannya, Washington mengaku juga telah mencapai kesepakatan dengan Korea Selatan. Hal itu tercapai setelah melalui sejumlah negosiasi lanjutan di antara kedua pemerintah.