Pada tahun ke-14 kekuasaan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Anwar Ibrahim mencapai puncak karier politiknya. Ia terpilih sebagai Wakil PM Malaysia, Desember 1993. Banyak pihak yakin, Anwar akan menjadi PM Malaysia.
Mahathir dianggap sebagai mentor dan Anwar muridnya. Sayangnya, hubungan dua politisi itu memburuk pada 1997. Puncaknya, Anwar ditangkap dan ditahan pada September 1998. Ia dituduh korupsi. Penangkapan itu membuat Anwar terlempar dari pusat kekuasaan. Sejak itu sampai sekarang, ia bolak-balik masuk penjara dengan beragam tuduhan.
Mahathir lalu meletakkan jabatan pada 2003 dan digantikan Abdullah Badawi. Mahathir sebelumnya memilih Abdullah sebagai wakil PM untuk menggantikan Anwar. Namun, Mahathir tidak jenak dalam masa pensiunnya. ”Banyak yang datang kepada saya dan mengadukan berbagai hal tentang PM kelima (Abdullah Badawi). Saya ingin istirahat, tetapi karena banyak aduan, saya terpaksa turun lagi,” ujarnya.
Abdullah akhirnya tersingkir dan Najib Razak menjadi PM sejak 2009. Mahathir mengklaim ikut mendorong Najib menjadi PM.
Ayah-Anak
Najib termasuk politisi ”berdarah biru”. Ayahnya, Abdul Razak Hussein, merupakan
PM kedua dan anggota parlemen dari Dapil Pekan di Negara Bagian Pahang 1959-1976. Kala Abdul Razak meninggal pada 1976, Najib menggantikannya sebagai anggota parlemen dari dapil itu sampai sekarang. Ia juga menjadi menteri besar atau kepala pemerintahan Pahang.
Hubungan Najib-Mahathir terbina sejak Abdul Razak menjadi PM. Saat itu, Abdul Razak membantu Mahathir kembali aktif di UMNO, partai yang menjadi inti koalisi pemerintah, Barisan Nasional (BN). Mahathir memang pernah tidak aktif di UMNO, berseberangan dengan pemimpin partai, Tun Abdul Rahman. Mahathir mengkritisi Abdul Rahman sampai PM pertama itu meletakkan jabatan pada 1970 dan digantikan Abdul Razak.
Abdul Razak mengangkat Mahathir sebagai Menteri Pendidikan dan anggota Majelis Tinggi UMNO. Karier politik Mahathir melesat dan menjadi wakil PM pada 1976. Kedekatan Mahathir dengan Abdul Razak membuat Mahathir juga baik dengan Najib Razak.
Najib masuk kabinet pada 1991. Ia menjadi Menteri Pertahanan dan Pendidikan. Menjelang pensiun pada 2003, Mahathir ikut mengatur agar Najib menjadi Wakil PM.
Najib juga pernah akrab dengan Anwar. Mereka sama-sama aktif di sayap pemuda UMNO. Pada 1987, Najib menggantikan Anwar sebagai ketua sayap pemuda UMNO, sementara Anwar naik menjadi wakil presiden UMNO lalu sebagai wakil PM.
Relasi ketiga orang itu amat kontras sejak 1997. Pada 1997-2015, Najib dan Mahathir akrab. Mereka bermusuhan dengan Anwar yang memimpin oposisi. Keadaan berubah pada 2015 kala Mahathir menghadiri unjuk rasa Bersih 4.0 yang menuntut pengunduran diri Najib sebagai PM. Sejak itu hingga kini, Mahathir dan Anwar kembali berada dalam satu kubu menjadi oposisi bagi pemerintahan Najib.