Pemerintah Jerman Siap Bantu Perusahaan Jerman di Iran
Oleh
Benny D Koestanto dan B Josie Susilo Hardianto
·2 menit baca
BERLIN, JUMAT - Pemerintah Jerman siap membantu mengurangi efek negatif bagi perusahaan-perusahaan Jerman yang beroperasi di Iran. Hal itu diharapkan mengurangi kekhawatiran perusahaan-perusahaan Jerman setelah keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.
”Kami siap berbicara dengan perusahaan-perusahaan yang khawatir, khususnya tentang apa yang dapat kami lakukan untuk mengurangi konsekuensi negatif terkait hal itu,” kata Menteri Ekonomi Jerman Peter Atlmaier, Jumat (11/5/2018) di Berlin.
”Artinya, hal itu secara konkret mengurangi kerusakan yang mungkin timbul,” kata Atlmaier menambahkan.
Sebagaimana diketahui, penarikan diri AS dari perjanjian nuklir 2015 dan reimposisi sanksi yang direncanakan terhadap Iran berimplikasi pada ancaman hukuman terhadap perusahaan asing yang terlibat dalam bisnis di Iran.
Jerman - bersama dengan Perancis dan Inggris - mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada kesepakatan nuklir 2015. Altmaier mengatakan, Jerman tidak memiliki alasan mengubah skema jaminan ekspor untuk Iran.
Sekitar 120 perusahaan Jerman beroperasi di Iran, termasuk Siemens. Selain itu setidaknya ada sekitar 10.000 perusahaan Jerman bertransaksi dengan mitra mereka di Iran.
Tahun lalu, ekspor Jerman ke Iran naik sekitar 400 juta euro menjadi sekitar 3 miliar euro.
Kamis lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan pembicaraan melalui telpon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Kepada Rouhani, Merkel menegaskan, Jerman mendukung perjanjian nuklir tahun 2015, selama Teheran pun menjunjung tinggi kesepakatan itu. Sehari sebelumnya, Presiden Perancis Emmanuel Macron juga mengatakan hal yang sama kepada Presiden Rouhani.
Tahun lalu, ekspor Perancis ke Iran naik dua kali lipat menjadi 1,5 miliar euro. Peningkatan itu dipacu oleh penjualan pesawat jet, suku cadang pesawat serta suku cadang kendaraan bermotor. Sementara itu, pada tahun 2016, Inggris meraup pendapatan lebih dari 225 juta dollar dari ekspor barang, dan lebih dari 100 juta dollar AS dari jasa ke Iran.