Al Azhar Mengutuk Keras Serangan Teroris di Surabaya
Oleh
Musthafa Abd Rahman
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Rektor Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Mohamed Husein Al-Mahrosowy mengecam keras kelompok teroris yang melakukan serangan keji dan tidak berperikemanusiaan terhadap tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) silam. Serangan ini menyebabkan jatuhnya korban dari warga sipil, merusak persatuan, serta mengacaukan stabilitas politik dan keamanan.
Tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran semua agama dan prinsip-prinsip kemanusiaan. Rektor Al Azhar sangat percaya bahwa Indonesia akan mampu menghadapi kelompok teroris berkat dukungan aparat keamanan dan rakyat yang bersatu.
Al-Mahrosowy juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam serangan kelompok teroris itu. Ia menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Indonesia serta keluarga korban seraya mendoakan agar korban luka-luka segera sehat kembali.
Tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran semua agama dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Rektor Al Azhar kepada Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Syafruddin saat berkunjung ke Kampus Al Azhar. Ia didampingi Duta Besar RI di Kairo Helmy Fauzy dan mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, di Jakarta, Minggu (13/5/2018).
Rektor Al Azhar menegaskan bahwa sistem pendidikan Islam di Universitas Al Azhar Mesir mengajarkan prinsip-prinsip moderasi, toleransi, menerima kelompok lain, dan menghormati keyakinan kelompok lain.
Menurut dia, tidak kurang dari 5.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia sedang menuntut ilmu di Al Azhar. Sebanyak 4.250 orang pada jenjang S-1, S-2, dan S-3, sementara sekitar 750 orang pada jenjang pra-perguruan tinggi.
Wakil Ketua DMI juga diterima Grand Sheikh Al Azhar Prof Ahmad Mohamed Tayeb. Ahmad Tayeb menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas penerimaan yang hangat selama kunjungannya di Indonesia pada 1-3 Mei 2018. Grand Sheikh Al Azhar mengharapkan agar persatuan dan kesatuan umat Islam Indonesia selalu dijaga dan dipertahankan serta jangan sampai terpecah belah sesama umat Islam.
Indonesia telah mampu menjaga persatuan dan kesatuan dengan baik.
”Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, negara kepulauan dengan keragaman suku, bahasa, dan adat istiadat, Indonesia telah mampu menjaga persatuan dan kesatuan dengan baik. Hal ini perlu dipertahankan dan didorong lebih baik pada masa mendatang,” kata Grand Sheikh Al Azhar.
Grand Sheikh Al Azhar dan Rektor Universitas Al Azhar bersama-sama mendukung rencana kerja sama antara Dewan Masjid Indonesia dan Al Azhar. Keduanya berharap masjid-masjid di Indonesia dikelola dan dihidupkan oleh alumni Al Azhar.
”Untuk merealisasikan kerja sama pengelolaan masjid ini, Dewan Masjid Indonesia perlu membentuk tim khusus antara lain bertugas menjalin komunikasi dan koordinasi intensif dengan Al Azhar sehingga Al Azhar dapat menyampaikan masukan dan gagasan melalui pintu yang tepat,” ucap Grand Sheikh Al Azhar.
Grand Sheikh Al Azhar juga menawarkan pelatihan imam dan dai yang ditunjuk Dewan Masjid Indonesia. Pelatihan diberikan saat mereka datang ke Mesir ataupun ketika para instruktur dari Al Azhar datang ke Indonesia. Pembinaan bisa dikombinasi pula dengan cara, Al Azhar memberikan pelatihan kepada alumni S-1 Al Azhar asal Indonesia sebelum mereka pulang dan direkrut DMI untuk mengelola masjid di salah satu kota di Indonesia.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.