ROMA, SENIN Italia akan segera memiliki pemerintahan baru. Kubu populis pemenang pemilu, Partai 5 Bintang, mencapai kesepakatan penting dengan ekstrem kanan, Partai Liga.
Setelah 10 minggu dilanda ketidakpastian karena tidak ada partai tunggal yang memenangi pemilu dengan suara mayoritas, dua partai dengan suara teratas, yaitu Partai 5 Bintang (32 persen) pimpinan Luigi di Maio dan Liga (17 persen) pimpinan Matteo Salvini, akhirnya setuju untuk berkoalisi membentuk pemerintahan. Meski demikian, dua partai yang semasa kampanye merupakan ”musuh besar” itu masih harus mencari jalan tengah dalam beberapa isu.
Pada Senin (14/5/2018), Di Maio dan Salvini secara terpisah menemui Presiden Sergio Mattarella yang memiliki wewenang akhir untuk menerima atau menolak kandidat perdana menteri. Mattarella mengingatkan bahwa ia bisa menolak calon PM pilihan kedua partai.
Mattarella yang sehari-harinya cenderung tidak menonjolkan diri, akhir pekan lalu, mengingatkan bahwa sangat penting bagi Italia untuk memiliki program ekonomi yang sehat dan masuk akal. Selain itu, diingatkannya, Italia perlu memelihara tradisi politik yang pro-Uni Eropa.
Sangat sulit
Sejumlah analisis menilai, masa depan Italia di bawah koalisi dua partai ini cukup suram. Program kerja ekonomi mereka tidak akan cocok dengan aturan fiskal yang ditetapkan UE. Program itu antara lain pemotongan persentase pajak perusahaan dan pajak pribadi, peningkatan anggaran kesejahteraan bagi rakyat, serta pembatalan kebijakan reformasi dana pensiun.
Meskipun kedua kubu saling bertolak belakang, hal yang menyatukan mereka adalah kesamaan memiliki program kerja yang ”mahal”. Jika program diterapkan, para pengamat meramalkan anggaran pemerintah akan defisit jauh di atas target yang disetujui UE. Hal itu akan membuat friksi antara Italia dan Komisi Eropa ataupun negara-negara UE yang selama ini mematuhi aturan fiskal yang diterapkan Brussels.
”Jika diterapkan, hal ini akan menjadi guncangan terbesar dalam sistem ekonomi modern Italia,” kata Wolfgang Munchau, Ketua Pusat Kajian Eurointelligence yang berada di London.
Terkait dengan hal itu, Salvini berjanji menegosiasikan kembali kesepakatan dengan UE. Ia meyakini, program yang akan diterapkannya populer di mata rakyat, sementara Komisi Eropa ”tidak akan bisa berbuat banyak”. ”Target untuk menyeimbangkan anggaran (sesuai aturan UE) selama ini telah menghancurkan ekonomi Italia,” papar senator dari Liga, Alberto Bagnai.
Salah satu materi kampanye andalan Partai 5 Bintang yang populer di mata pemilih adalah kebijakan penghasilan universal bagi kaum miskin, yang akan menguras anggaran negara sekitar 17 miliar euro (20 miliar dollar AS) setiap tahun. Adapun program andalan Liga adalah suku bunga flat bagi perusahaan sebesar 15 persen yang akan mengurangi penghasilan pajak 80 miliar euro setiap tahunnya. (AP/AFP/REUTERS/MYR)