SEOUL, SENIN - Pemerintah Korea Selatan, Senin (14/5/2018), di Seoul, mengungkapkan akan membawa masalah perselisihan dagang, yakni penerapan tarif atas impor mesin cuci dan panel surya oleh Amerika Serikat, ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Menurut Seoul, penerapan tarif atas dua jenis barang itu melanggar kesepakatan WTO.
Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel mengaku telah melayangkan permintaan konsultasi dengan pihak AS. Hal ini dinilai sebagai upaya dimulainya pencarian penyelesaian di antara kedua negara. Semua itu merupakan satu paket langkah yang dipilih Seoul dalam merespons kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Dengan alasan hendak melindungi industri manufaktur AS, Trump pada Februari lalu menerbitkan aturan penerapan tarif impor mesin cuci dan panel surya bagi barang produksi Korsel.
Pada April lalu, diberitakan bahwa Korsel memastikan rencana menunda penerapan konsesi tarif atas barang-barang AS yang masuk ke negeri itu. Nilai barang-barang itu mencapai 480 juta dollar AS. Kebijakan ini akan menjadi semacam tindakan balasan Seoul terhadap Washington. Pihak Korsel menyatakan akan merespons larangan-larangan impor yang tidak adil oleh mitra dagang mereka.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons Washington terhadap langkah Seoul. Justru yang mengemuka ke publik adalah langkah cukup mengejutkan yang diambil Presiden Trump dalam isu hubungan dagang dengan China.
Ia menyatakan bakal membantu perusahaan telekomunikasi China, ZTE Corp, agar dapat beroperasi kembali setelah bulan lalu diblok Pemerintah AS melalui Kementerian Perdagangannya. Trump mengatakan, laporan terganggunya kondisi lapangan kerja akibat penghentian hubungan dagang ZTE dengan AS menjadi perhatian Washington.
Perusahaan ZTE yang memiliki basis produksi di China selatan merupakan pemasok utama jaringan-jaringan telekomunikasi dan telepon pintar bagi AS. Pada bulan lalu, Washington berketetapan menghentikan hubungan dagang ZTE dengan para mitranya di AS untuk kurun waktu tujuh tahun.
Washington menuduh ZTE menyalahi aturan-aturan regulator di AS karena melanggar sanksi AS atas Korea Utara dan Iran. Penerapan kebijakan itu mau tidak mau memperburuk sekaligus memanaskan hubungan dagang AS-China yang dibayang-bayangi perang tarif impor.
Siap bernegosiasi
Pernyataan Trump terkait ZTE keluar menjelang pertemuan untuk melanjutkan negosiasi dagang China-AS yang dijadwalkan berlangsung di Washington pekan ini. Kedua pihak sebelumnya bertemu di Beijing beberapa pekan lalu. Melalui media sosial Twitter, Trump menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan Presiden China Xi Jinping untuk memastikan secepatnya ZTE beroperasi.
Pihak ZTE sebelumnya menyatakan harus menghentikan kegiatan operasi utama perseroan setelah terbitnya kebijakan Washington. Sebelumnya, Trump selalu menyatakan bahwa Beijing bertindak tidak adil dalam praktik-praktik perdagangannya terhadap para pelaku bisnis AS.
Sikap Trump terbaru ini dinilai menjadi bagian dari strategi Washington atas Beijing. Meskipun demikian, paling tidak ada sinyal dari AS untuk menurunkan tensi perang dagang kedua negara. ”Berbaliknya arah terkait keputusan ZTE dapat secara sementara menurunkan tensi dagang, yakni mengizinkan pihak China membuat konsesi-konsesi dengan AS tanpa harus kehilangan muka,” kata profesor kebijakan perdagangan di Cornell University, Eswar Prasad. (AP/REUTERS/BEN)