HONG KONG, KAMIS - Dalam negosiasi, sikap Pemerintah China memberikan sinyal melunak. Negosiasi yang digelar bersama dengan Amerika Serikat itu berlangsung di Washington, Kamis (18/5/2018) hingga Jumat (19/5/2018) ini. Meskipun demikian, sebagai antisipasi, Beijing telah menyiapkan skenario lain dalam negosiasi itu.
Melalui Kementerian Perdagangan di Beijing, China mengatakan tidak ingin tensi perdagangan dengan AS meningkat. Pernyataan Beijing itu keluar setelah melalui Twitter, Presiden AS Donald Trump mengaku tidak melihat adanya perbedaan tajam di antara kedua pihak. Ia menyatakan, China telah mengetahui permintaan AS.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, kepada media mengatakan harapan Beijing agar Washington mengambil langkah nyata terkait kebijakan perdagangannya dengan China.
Salah satu harapan Beijing adalah terkait kebijakan atas perusahaan teknologi China, ZTE Corp. Otoritas AS menjatuhkan larangan hubungan bisnis antara perusahaan AS dan pihak ZTE Corp.
Kebijakan ditetapkan setelah Washington menyatakan ZTE Corp itu melanggar kesepakatan yang dibuat Washington. ”Kami tidak ingin melihat meningkatnya tensi dagang antara China dan AS,” kata Gao. ”Namun, tentu saja kami menyiapkan segala sesuatu terkait segala kemungkinan.”
Negosiasi lanjutan antara AS dan China yang dijadwalkan dilakukan di Washington bakal dipimpin Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Ada harapan besar, kemajuan proses dan materi negosiasi itu dapat diraih sehingga meredakan ketegangan. Termasuk di dalamnya kemungkinan-kemungkinan lanjutan perang dagang dua raksasa ekonomi global itu.
Gedung Putih mengatakan optimistis dengan masa depan proses negosiasi kedua negara. ”Pertemuan-pertemuan ini adalah lanjutan dari pembicaraan yang digelar di Beijing dua pekan lalu dan kali ini akan fokus pada upaya penyeimbangan kerja sama bilateral di bidang ekonomi di antara kedua negara,” demikian pernyataan Gedung Putih.
Sebagaimana diwartakan, pemerintahan Trump mengancam memberlakukan tarif impor atas produk-produk ekspor China senilai 150 miliar dollar AS. Langkah itu adalah cara AS mengatasi kebijakan Beijing yang mewajibkan perusahaan-perusahaan AS melakukan transfer teknologi selama mereka beroperasi di China. Beijing membalas kebijakan tarif AS dengan siap menerapkan tarif impor produk AS hingga 50 miliar dollar AS. (AP/AFP/BEN)