SOFIA, KAMIS - Meski solid akan mempertahankan kesepakatan nuklir Iran, Uni Eropa kesulitan menahan sejumlah perusahaan internasional Eropa hengkang dari Iran demi menghindari sanksi dari Amerika Serikat.
Dalam pertemuan para pemimpin Eropa di Sofia, Kamis (17/5/2018), para pemimpin Eropa secara solid mufakat untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran dan menganggap keputusan AS keluar dari kesepakatan itu sebagai langkah yang salah. Namun, sampai saat ini UE belum menemukan solusi untuk melindungi perusahaan Eropa yang berinvestasi di Iran.
Begitu AS memutuskan keluar dari kesepakatan, AS akan kembali menerapkan sanksi ekonomi terhadap Iran. Sanksi itu juga berlaku bagi perusahaan yang menanam modal di Iran dan memiliki investasi di AS.
Akibatnya, sejumlah perusahaan raksasa, seperti Total dari Perancis, memutuskan akan hengkang dari Iran. Total yang memiliki kontrak miliaran dollar AS di bidang gas dengan Iran, kemarin, menyatakan akan meneruskan investasinya di Iran apabila memperoleh jaminan akan terbebas dari sanksi AS.
Pernyataan serupa juga disampaikan perusahaan kontainer perkapalan terbesar di dunia, AP Moller-Maersk. ”Dengan penerapan sanksi, Anda tidak bisa berbisnis di Iran jika Anda juga memiliki bisnis di AS dan kami memiliki bisnis skala besar di AS. Saya yakin pada akhirnya kami juga akan menghentikan (bisnis) di Iran,” kata CEO Soren Skou.
Adapun perusahaan teknologi tambang dari Finlandia, Outotec, mengatakan bahwa sanksi AS akan mempersulit relasi dengan Iran, tetapi masih terlalu dini untuk memutuskan berhenti.
Kesepakatan nuklir Iran ditandatangi oleh Iran dan enam negara tahun 2015. Di luar AS, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, dan China menyatakan tetap komit mendukung kesepakatan itu.
Skala menengah
Hal yang dikhawatirkan Eropa adalah Iran memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir. Berdasarkan kesepakatan 2015, Iran bersedia menghentikan program nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi terhadap negara itu. Namun, jika Eropa tidak mampu mempertahankan keuntungan ekonomi yang diterima Iran, Iran mengancam akan keluar.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebutkan, Eropa berupaya melindungi perusahaan-perusahaan yang berbisnis di Iran, tetapi perusahaan-perusahaan raksasa memiliki kebebasan membuat keputusan sendiri. Namun, kata Macron, yang lebih penting adalah perusahaan-perusahaan skala menengah yang tidak terlalu terekspos ke pasar global atau pasar AS.
Kamis kemarin, Rusia dan China memperluas pengaruh ekonomi mereka di Iran. Blok dagang Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Rusia menandatangani kesepakatan dagang sementara dengan Iran. Kesepakatan ini akan menurunkan tarif ratusan barang. Blok itu juga memulai perundingan tiga tahun dengan Iran untuk menciptakan zona perdagangan bebas.