Pangeran Charles akan menjadi pendamping Meghan Markle menuju altar, menggantikan ayah Meghan yang berhalangan hadir. Hampir seluruh anggota keluarga kerajaan Inggris memastikan bakal hadir dalam pernikahan Pangeran Harry dan Markle, termasuk Pangeran Philip (96) yang belakangan sering terganggu kesehatannya dan praktis sudah mundur dari tugas menghadiri berbagai acara.
Kabar ini baru disampaikan, Jumat (18/5/2018), sehari menjelang acara pernikahan. Nama Pangeran Charles muncul setelah Meghan menyatakan ayahnya, Thomas Markle, tak bisa hadir karena alasan kesehatan. Charles, menurut keterangan Istana, dengan senang hati memenuhi permintaan keluarga Markle. Doria Ragland, ibu Meghan yang sudah beberapa hari berada di London, akan menyaksikan pernikahan putrinya. Ia secara khusus diundang minum teh oleh Ratu Elizabeth II, Jumat.
Bagi keluarga Meghan yang berasal dari orang biasa dan asing dengan kehidupan keluarga kerajaan, rencana perkawinan ini memberi tekanan besar. Sorotan pers yang begitu gencar terhadap latar belakang keluarganya membuat hal-hal yang selama ini tidak pernah terungkap di publik sedikit banyak memberi pukulan berat bagi keluarga Meghan.
Meghan lega karena Pangeran Harry tak terpengaruh dengan segala yang terjadi pada keluarga calon istrinya. Dalam acara istimewa ini, hanya ibu Meghan yang akan hadir. Adapun saudara kandung dan saudara tirinya tidak diundang.
Mengubah tradisi
Setelah Brexit yang telah ”memecah” warga Inggris, perkawinan keluarga kerajaan antara Pangeran Harry dan Meghan Markle ini disebut-sebut sebagai peristiwa yang bisa mempersatukan. Masa depan kerajaan yang sering kali diperdebatkan, dengan peristiwa ini tampaknya memberi gairah tersendiri untuk dipertahankan.
Kendati kedudukannya berada di urutan keenam sebagai calon raja, sosok Pangeran Harry yang unik selalu menjadi perhatian publik. Pilihannya untuk meminang Meghan telah mengubah banyak hal yang selama ini diam-diam ditentang keluarga kerajaan. Selain berstatus janda, Meghan juga berusia lebih tua dari Harry dan mempunyai darah Afrika dari garis ibunya.
Namun, justru pilihan itu banyak mendapat pujian publik, menyiratkan keterbukaan yang terjadi di lingkungan kerajaan.
Bagi warga Inggris berkulit hitam, darah campuran putri kerajaan makin menarik minat mereka terhadap keluarga kerajaan. Pada acara pernikahan, seorang uskup Amerika berkulit hitam akan memberi khotbah.
Pilihan hari Sabtu sebagai hari pernikahan juga mendobrak tradisi yang selama ini dianut kerajaan. Sebelumnya pernikahan selalu diambil pada hari kerja, bukan pada akhir pekan.
Begitu juga penyelenggaraan pusat acara di Istana Windsor merupakan bagian dari ”penyimpangan” dari kebiasaan selama ini. Umumnya keluarga kerajaan menikah di pusat kota di London, sedangkan Windsor berada di luar kota.
Bahkan, kue pengantin yang dipilih Harry dan Meghan kabarnya berbeda bentuk dan rasa dibandingkan dengan kue pengantin keluarga kerajaan sebelumnya. Meski tidak menjelaskan secara detail, perancang kue mengatakan, Harry dan Meghan menginginkan bentuk kue ”instalasi”.
Istana Windsor
Harry dan Meghan direncanakan mengucap ikrar perkawinan di Gereja St George di dalam Istana Windsor. Gereja ini mempunyai sejarah penting bagi Pangeran Harry karena gereja itu tempat dia dibaptis saat masih bayi tahun 1984. Di tempat ini juga Pangeran Charles mendapat pemberkatan perkawinan saat menikahi Camilla pada 2005.
”Kapel ini mempunyai arti, di mana keluarga kerajaan melakukan acara-acara khusus keluarga, kadang untuk hal-hal menggembirakan, kadang menyedihkan,” kata sejarawan Hugo Vickers. ”Saat Meghan Markle turun dari altar, dia akan melewati makam Henry VIII serta Charles I dan Jane Seymour, istri ketiga Henry VIII.”
Nenek buyut Ratu Elizabeth, Ratu Victoria yang pernah memerintah Inggris Raya selama 64 tahun, menikah dengan suaminya, Albert, di tempat ini. Di samping sejarah bangunan dan kenangannya, Vickers memuji habis keindahan istana ini.
”Ini sungguh tempat yang
indah, salah satu contoh arsitektur tegak lurus terbaik yang pernah Anda lihat,” kata sejarawan ini.
Rangkaian acara lain akan diselenggarakan di dalam istana sebelum kedua mempelai dibawa berkeliling keluar istana dengan kereta kencana. Istana Windsor yang sudah berusia 1.000 tahun ini tergolong istana paling tua yang masih dihuni sampai kini. Ratu Elizabeth dan suaminya sering menghabiskan akhir pekan di istana ini.
Polisi memperkirakan lebih dari 100.000 orang akan ikut menyaksikan prosesi arak-arakan pasukan berkuda di jalan-jalan di kota Windsor. Kemah-kemah di seputar Windsor sudah mulai berdiri sejak beberapa hari lalu. Banyak orang dari luar kota berdatangan, menginap di lapangan terbuka. Selama acara pernikahan berlangsung, pengamanan bakal ketat.
Pesta perkawinan ini bagi banyak orang Inggris bukan sekadar perhelatan keluarga kerajaan. Lebih dari itu, hajatan tersebut merupakan persekutuan antara dua superbintang dari dua negara besar.