KUALA LUMPUR, JUMAT - Penyelidikan skandal korupsi terhadap mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (64) berlanjut. Kepolisian Malaysia kembali menggeledah kondominium mewah di Kuala Lumpur yang diduga terkait kasus Najib. Dari rumah itu, kepolisian, Jumat (18/5/2018), menyita 284 kotak tas perancang terkenal, seperti Hermes, Birkin, dan Louis Vuitton, serta 72 koper berisi uang tunai, perhiasan, dan jam tangan mewah.
Barang-barang mewah itu dibawa keluar dari rumah yang ada di kompleks Pavilion Residences. Kotak-kotak berlabel Hermes ”kulit buaya biru tua dengan berlian” dan ”kulit buaya warna abu-abu”. Semua barang itu terlihat baru dan diduga dibeli di luar negeri, seperti Paris dan Swiss.
Istri Najib, Rosmah Mansor, selama ini sering disorot publik Malaysia karena sikapnya yang angkuh dan kegemaran membeli barang-barang mewah, seperti tas tangan Birkin yang harganya 12.000 dollar AS hingga 200.000 dollar AS itu.
Kepala Unit Penyelidikan Kejahatan Komersial Malaysia Amar Singh menolak menyebutkan pemilik rumah mewah itu. Ia mengatakan, penggeledahan terkait penyelidikan kasus korupsi 1MDB. Selain kondominium mewah itu, polisi juga menggeledah rumah keluarga dan rumah dinas Najib serta bekas kantor PM.
Hobi mahal
Dalam 72 koper yang disita terdapat uang tunai dalam jumlah besar. Uang itu terdiri dari berbagai mata uang, termasuk ringgit Malaysia dan dollar AS. Selain itu, polisi juga menyita jam tangan dan perhiasan. Hasil penggerebekan polisi ini kian memojokkan Rosmah yang hobi mengoleksi baju mewah. Kegemarannya pada barang mewah membuatnya dikenal seperti Imelda Marcos, istri mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos.
Publik juga pernah mengkritik rambut Rosmah yang dikeriting dengan biaya jasa panggil penata rambut ke rumah hingga 300 dollar AS. Padahal, gaji Najib sebagai PM hanya 5.700 dollar AS per bulan dan ia tidak boleh berinvestasi di bisnis atau saham selama berkuasa. Selain gaji pokok, Najib juga mendapat penghasilan lain sebagai anggota parlemen sebesar 16.000 ringgit per bulan.
”Hadapi saja dan tersenyum. Begitu cara terbaik menghadapi kritik dalam politik,” kata Rosmah bulan lalu.
PM Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, Najib pernah berbicara kepadanya secara personal bahwa ”uang adalah raja” dalam mempertahankan dukungan politik di Malaysia.
Uang dan kekuasaan tampaknya berhasil melindungi Najib dari berbagai skandal yang diduga melibatkan dirinya, seperti pembelian kapal selam buatan Perancis pada 2002. Saat itu Najib masih menjabat Menteri Pertahanan dan transaksi itu dilakukan teman dekat Najib. Skandal lain adalah suap kepada sejumlah pejabat Malaysia untuk mengegolkan kesepakatan.
Dalam negosiasi itu ikut terlibat Altantuya Shaariibuu, warga Mongolia yang dibunuh dalam ledakan bom di dekat Kuala Lumpur. Dua anggota unit khusus penjaga para menteri Malaysia dinyatakan bersalah karena terlibat pembunuhan Altantuya. Najib dan Rosmah ditengarai terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Namun, Najib berulang kali membantahnya.