Anwar Ibrahim Imbau Najib Cari Pengacara yang Andal
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Anwar Ibrahim, politisi Malaysia yang baru dibebaskan dari penjara, menyarankan agar mantan Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Razak mencari pengacara yang baik. Najib saat ini sedang dalam pemeriksaan polisi akibat terjerat beberapa skandal.
Sebelumnya, Najib diduga terlibat skandal korupsi dana perusahaan nasional 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Ia juga diduga terlibat korupsi pembelian kapal selam Scorpene buatan Perancis. Dalam kasus itu, terdapat dugaan pembunuhan.
”Cari pengacara yang baik. Kami jamin hakim akan adil dan independen kalau ia mengikuti jalur hukum,” kata Anwar seusai pertemuannya dengan presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie, Minggu (20/5/2018), di Jakarta.
Menurut dia, polisi tidak akan memperlakukan kasus Najib seperti kasusnya. Anwar dipenjara tahun 2015 pada era PM Najib Razak karena tuduhan sodomi. Kubu oposisi meyakini tuduhan itu dipolitisasi agar Anwar yang merupakan Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) tidak bisa bersaing dalam pemilu (Kompas, 12/5/2018).
Anwar menegaskan, salah satu agenda reformasi utama Malaysia kini adalah pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Begitu pula dengan penggantian pejabat di bidang yudisial dan penegakan hukum dengan orang yang adil dan tidak dapat disuap.
Wakil Presiden PKR Malaysia Shamsul Iskandar Md Akin menambahkan, kasus Najib masih dalam penyidikan polisi. ”Kami minta siapa pun yang diperiksa untuk mengikuti hukum,” ujarnya.
Shamsul melanjutkan, merupakan hal yang aneh jika Najib menilai perlakuan yang ia terima tidak adil. Ia menegaskan, anggota parlemen PKR Malaysia tidak ikut campur dalam pemeriksaan polisi.
Sebelumnya, pada 16-17 Mei 2018, polisi Malaysia mulai mengumpulkan bukti dugaan pelanggaran hukum oleh Najib di lima tempat. Pengacara Najib, Harpal Singh Grewal, menyatakan, Najib bekerja sama sekalipun marah atas penggeledahan yang dilakukan polisi.
Mitra lama
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang pemimpin oposisi Malaysia itu untuk berbuka puasa di rumah dinasnya di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh tersebut berbagi pengalaman saat masih muda dan menjadi pemimpin organisasi kepemudaan dan partai politik.
”Ini pertemuan pertama setelah Pak Anwar Ibrahim dibebaskan. Namun, sebelumnya, saya sudah bertemu saat bolak-balik ke Kuala Lumpur mendamaikan perseteruan Perdana Menteri Najib dengan Pak Anwar. Bebasnya Pak Anwar menjadi harapan kita semua. Dan, ini akan membuat hubungan para pemimpin Malaysia menjadi lebih baik. Harapannya tidak ada lagi permusuhan di Malaysia,” kata Wapres Kalla.
Pertemuan berlangsung satu jam diselingi buka puasa bersama. Menurut Kalla, pembicaraan dengan Anwar lebih banyak sebagai teman yang sudah lama tidak bertemu.
”Tidak ada pembicaraan politik, tetapi sebagai teman saja. Saya, kan, dulu pernah menjadi Ketua HMI cabang Makassar di Sulawesi Selatan dan memimpin Partai Golkar. Adapun Anwar pernah memimpin Angkatan Belia di Kuala Lumpur dan PKR. Jadi, saya dan Pak Anwar sering bertemu sebagai sesama aktivis muda. Waktu dia jadi Wakil Perdana Menteri Malaysia, kalau tidak salah, saya jadi Menko Kesra,” tambah Wapres.
Wapres Kalla mengatakan, meskipun usia Anwar terbilang lebih muda, ia memiliki pengalaman politik yang memadai. (LSA/HAR)