VATIKAN, MINGGU Berita gembira datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, Sabtu (19/5/2018) lalu, mengumumkan, Uskup Agung Oscar Romero akan ditetapkan menjadi santo dalam perayaan agung yang digelar 14 Oktober mendatang. Bersama Uskup Romero, Paus Fransiskus juga mengumumkan akan menetapkan pendahulunya, Paus Paulus VI, menjadi santo.
Uskup Romero, uskup pada Keuskupan San Salvador, di El Savador cukup dikenal publik di luar komunitas Katolik. Oleh banyak kalangan aktivis, Uskup Romero dikenal sebagai sosok atau ikon hak asasi manusia di Amerika Latin. Ia dikenal dekat dan berupaya keras membela hak-hak rakyat yang ditindas rezim represif kala itu.
Ia tewas dibunuh oleh tim khusus pemerintah sayap kanan El Savador pada 1980 saat memimpin misa di Katedral San Salvador. Kala itu, lebih dari 75.000 orang tewas dalam konflik berdarah yang terjadi antara tahun 1980 dan 1992 di El Savador. Selain itu, lebih dari 3 juta warga El Savador pergi meninggalkan negara itu.
Dalam sebuah penyelidikan yang dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, diduga kuat pembunuhan Uskup Romero diperintahkan oleh Roberto D’Aubuisson, yang saat itu menjadi komandan Aliansi Republik Nasionalis (ARENA).
Meskipun ada banyak penentangan atas pengakuan khusus gereja terkait kiprah Uskup Romero, Paus Fransiskus pada 2015 tetap kukuh membeatifikasi Uskup Romero sebagai martir.
Bersama Uskup Romero, Paus Fransiskus juga menetapkan Paus Paulus VI (1963-1978), salah satu tokoh reformasi gereja, lewat Konsili Vatikan II, sebagai santo. Paus Paulus VI dan pendahulunya, Paus Yohanes XXIII, merupakan tokoh modernisasi gereja di tengah dunia yang sedang berubah cepat. (AFP/Reuters/JOS)