logo Kompas.id
InternasionalMembaca Sekularisme-Demokrasi ...
Iklan

Membaca Sekularisme-Demokrasi Turki

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/D7fxrKB1_NyLfqhJ-JU7Lk8XFRs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F65814976-1.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Wartawan senior sekaligus Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Trias Kuncahyono (kiri) memberi pengantar pada diskusi bedah buku karyanya berjudul Turki, Revolusi Tak Pernah Henti di kantor Menara Kompas, Jakarta, Rabu (23/5/2018). Diskusi dimoderatori Redaktur Pelaksana Harian Kompas Mohammad Bakir (kanan), menghadirkan pembicara Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat (kedua dari kiri) dan Direktur Moderate Muslim Society Zuhairi Misrawi.

JAKARTA, KOMPAS Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan pembela dan penganjur sekularisme. Hal ini tidak lepas dari konstitusi Turki yang menyatakan negara itu sebagai negara sekuler. Di era Erdogan yang berkuasa sebagai presiden sejak 2014 setelah menjadi perdana menteri (2003-2014), Turki terus berpegang pada sekularisme dan menjaga demokrasi.

Direktur Moderate Muslim Society Zuhairi Misrawi mengatakan, Erdogan pernah menganjurkan Mesir agar menjadi negara liberal juga. Anjuran itu disampaikan Erdogan kepada Presiden Mesir Muhammad Mursi yang terpilih tahun 2012. ”Dia menyatakan, jika Mesir ingin maju, ubah konstitusi jadi sekuler,” ujar Zuhairi dalam bedah buku Turki, Revolusi Tak Pernah Henti di kantor Redaksi Kompas, Jakarta, Rabu (23/5/2108).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000