KUALA LUMPUR, KAMIS - Xavier Justo, pengungkap data dugaan korupsi 1MDB, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC), Kamis (24/5/2018). Selain Justo, lembaga antirasuah itu kembali memeriksa Najib Razak atas dugaan korupsi pada anak usaha 1MDB, SRC International.
KPK Malaysia tidak menjelaskan apa saja yang dilakukan Justo di MACC. Penyidik MACC yang tidak ingin diungkap namanya mengatakan, Justo membantu satuan tugas khusus penanganan korupsi 1MDB. Mantan direktur PetroSaudi, mitra 1MDB di bisnis energi beberapa tahun lalu, diyakini punya dokumen penting terkait dugaan korupsi 1MDB dan anak-anak usahanya. Pada 2015, Justo pernah membocorkan dokumen itu sehingga memicu penyelidikan di sejumlah negara.
Selain menggali keterangan Justo, satuan tugas khusus itu juga memastikan akan bekerja sama dengan penegak hukum AS. Perwakilan satgas sudah bertemu Departemen Kehakiman AS dan FBI terkait penyelidikan dugaan korupsi 1MDB. Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS pernah menyatakan siap bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia dalam kasus itu.
Penyidik AS menduga sedikitnya 4,5 miliar dollar AS dicuri dari 1MDB dan anak-anak perusahaannya. Kini, penyidik AS tengah memburu dan membekukan aset-aset bernilai total 1,7 miliar dollar AS yang diduga dibeli dari dana korupsi 1MDB.
Periksa Najib
Selain Justo, MACC juga memeriksa lagi Najib Razak. Seperti pemeriksaan pada Selasa lalu, penyidik MACC menanyai mantan Perdana Menteri Malaysia itu soal dugaan penyelewengan 10,6 juta dollar AS dari SRC International. Kemarin, Najib diperiksa enam jam. ”Saya sudah menjawab semua pertanyaan sesuai dengan kemampuan terbaik saya dan MACC bekerja profesional,” katanya kala meninggalkan kantor MACC yang terletak di sektor 1 Putrajaya, pusat pemerintahan Malaysia. Najib menyatakan tidak perlu kembali ke kantor yang berjarak 4 kilometer dari kantor PM Malaysia itu.
Sebelumnya, lewat media sosial, Najib juga mempertanyakan penjelasan Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng soal utang Malaysia. Najib menyebut Lim memfitnahnya karena mengatakan utang Malaysia mencapai 1 triliun ringgit. Lim juga disebut berusaha menyalahkan Najib atas kondisi keuangan negara yang payah. Dengan demikian, pemerintahan Pakatan Harapan yang kini berkuasa di Malaysia punya alasan untuk tidak memenuhi janji kampanye dan memangkas layanan-layanan umum. Pernyataan itu juga dapat memengaruhi kepercayaan pasar kepada Malaysia.
Secara terpisah, Lim kembali menyinggung soal utang 1MDB. Lembaga investasi lain milik Pemerintah Malaysia, Khazanah, dinyatakan harus menanggung utang 1MDB. Pembayaran itu dinyatakan dirahasiakan oleh pemerintahan Najib.
Dana senilai 500 juta dollar AS didapat dari penjualan lahan milik Bank Sentral Malaysia. Sementara dana 300 juta dollar AS berasal dari penjualan saham-saham yang dikuasai Khazanah di berbagai emiten. Gabungan dana itu dipakai untuk menalangi utang 1,2 miliar dollar AS milik 1MDB kepada lembaga investasi Abu Dhabi, IPIC. Utang itu dibayar pada 2017. Kala itu, 1MDB menyatakan bahwa pendanaan bersumber dari serangkaian program rasionalisasi.
Lim menyatakan klaim itu sebagai penyesatan. Kementerian Keuangan Malaysia sudah bertahun-tahun menalangi utang 1MDB. Najib adalah dewan pengarah 1MDB sekaligus Menteri Keuangan Malaysia sebelum Lim. (REUTERS/AFP/AP/RAZ)