KUALA LUMPUR, SELASA Mengenakan pakaian tradisional berwarna biru cerah, dengan syal merah menutup kepalanya, Rosmah Mansor melangkah ringan ke mobil Mercedes-nya dan melambaikan tangan kepada awak kamera televisi yang berderet di depan Gedung MACC, Kuala Lumpur, Selasa (5/6/2018). Setidaknya penyidik menghabiskan waktu tiga jam untuk memeriksa Rosmah.
”Para petugas MACC telah menyelesaikan pencatatan pernyataan dari klien kami,” kata pengacaranya, K Kumaraendran. ”Proses yang berjalan selama lebih dari tiga jam berlangsung dengan baik. Klien kami akan memperluas kerja sama seperti dan ketika dicari oleh agen (tim penyelidik),” ujarnya.
Rosmah ditemani oleh putrinya, Nooryana Najwa, dan menantunya, Daniyar Nazarbayev. Daniyar adalah keponakan Presiden Kazakhstan.
Rosmah memberikan pernyataan kepada penyelidik terkait transfer mencurigakan senilai lebih dari 10,6 juta dollar AS. Uang itu masuk ke rekening pribadi suaminya, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Dana itu diduga mengalir dari bekas salah satu anak usaha lembaga investasi Pemerintah Malaysia, 1MDB, yaitu SRC International. Jumlah itu hanya sebagian kecil dari miliaran dollar AS yang disedot dari 1MDB.
Mengingat kegemarannya terhadap tas supermahal, mata publik pun tak terelakkan untuk tertarik pada tas merah di lengan Rosmah ketika dia tiba di MACC. Pagi itu, Rosmah membawa tas yang diduga bermerek Versace, salah satu merek yang ditemukan polisi saat menggeledah sejumlah properti yang diduga terkait dengan Najib dan Rosmah.
Tas yang dibawa Rosmah itu pun langsung menjadi tren di media sosial Malaysia. Sejumlah orang mengidentifikasi tas itu sebagai tas Versace Demetra, yang diperkirakan berharga sekitar 2.500 dollar AS.
Gaya hidup mewah dan kegemaran Rosmah berbelanja telah membuat marah banyak warga Malaysia. Gaya hidup yang ditunjukkan Rosmah itu dirasa bertolak belakang dengan kebanyakan warga yang telah berjuang untuk mengatasi peningkatan biaya hidup mereka, paling tidak selama satu dekade terakhir.
Tidak sedikit warga Malaysia membandingkan Rosmah dengan Imelda Marcos di Filipina. Imelda diketahui meninggalkan lebih dari 1.200 pasang sepatu ketika suaminya, Ferdinand Marcos, digulingkan dari kursi Presiden Filipina pada tahun 1986.
Sebelum memeriksa Rosmah, MACC sudah dua kali memeriksa Najib. Perhatian juga diarahkan pada Rosmah setelah polisi menemukan ratusan tas mewah, perhiasan, dan uang tunai selama penggeledahan di apartemen yang terkait dengan keluarga Najib Razak.
Tahun lalu, dalam gugatan perdata, Departemen Kehakiman AS menuduh, dana yang dicuri dari 1MDB digunakan Rosmah untuk membeli perhiasan, antara lain 27 juta dollar AS untuk berlian merah muda yang langka dan 1,3 juta dollar AS untuk 27 kalung emas. Putranya, Riza Aziz, anak tiri Najib, juga disebut dalam penyelidikan itu meskipun ia telah membantah melakukan kesalahan.
Kemarin, MACC juga memeriksa Xavier Justo, orang yang pertama kali membocorkan dokumen berisi data dugaan korupsi 1MDB. Justo merupakan mantan direktur PetroSaudi, mitra 1MDB pada bisnis energi.
Penyidik MACC mengatakan, Justo membantu satuan tugas (satgas) khusus penanganan korupsi 1MDB. Mantan direktur PetroSaudi, mitra 1MDB di bisnis energi beberapa tahun lalu, itu diyakini mempunyai dokumen penting terkait dugaan korupsi 1MDB dan anak-anak usahanya. Pada 2015, Justo pernah membocorkan dokumen tersebut sehingga memicu penyelidikan di sejumlah negara.
Selain menggali keterangan Justo, satgas itu juga memastikan akan bekerja sama dengan penegak hukum Amerika Serikat. Perwakilan satgas sudah bertemu Departemen Kehakiman AS dan Biro Investigasi Federal AS (FBI) terkait penyelidikan dugaan korupsi 1MDB. Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS menyatakan siap bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia dalam kasus tersebut.
Tim pengacara mundur
Bertepatan dengan pemeriksaan istri Najib, tim pengacara keluarga Najib Razak justru mengundurkan diri. Mereka adalah M Puravalen dan Yusof Zainal Abideen. Mereka tidak menjelaskan lebih lanjut soal pengunduran diri itu. Puravalen hanya menyatakan berhenti mewakili Najib dan Rosmah.
Laman berita The Malaysian Insight melaporkan, Puravalen, Abideen, dan anggota tim pengacara mereka mundur karena tidak mencapai titik temu dengan Najib mengenai beberapa isu. Pengunduran diri itu menjadi tantangan baru untuk Najib dan Rosmah yang tengah dibelit masalah hukum. Abideen tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Tidak ada komentar juga baik dari Najib maupun Rosmah atas pengunduran diri tim pengacara mereka.