ROMA, SELASA Italia akan membantu pengiriman 629 migran yang masih berada di tengah laut ke Spanyol. Pertolongan dipercepat mengingat ancaman kedatangan badai yang bisa menyebabkan gelombang laut hingga 2 meter.
Organisasi kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF), lewat Twitter, Selasa (12/6/2018), mengingatkan, migran perlu dibawa ke pelabuhan terdekat terlebih dahulu sebelum dikirim ke Spanyol atau negara lain. ”MSF meminta keselamatan orang diperhatikan daripada politik,” demikian pernyataan MSF.
Sebanyak 629 migran ditemukan terapung di tengah Laut Tengah oleh badan amal SOS Mediterranee Perancis, Sabtu lalu. Para migran dikabarkan diberangkatkan dari pantai di Libya.
Di antara mereka terdapat 7 perempuan hamil dan 11 anak-anak. Malta dan Italia tegas-tegas menolak para migran masuk ke wilayah mereka. Bahkan, dua negara ini saling menyalahkan tentang siapa yang bertanggung jawab atas migran yang tengah dalam perjalanan mencari tempat aman.
Uluran tangan Spanyol yang menyatakan akan menerima imigran menjadi solusi di tengah pertikaian Italia-Malta. Menurut rencana, Spanyol akan mengizinkan pelabuhan Valencia sebagai tempat pendaratan. Masalahnya, dibutuhkan waktu sekitar empat hari untuk mencapai pelabuhan terdekat di Spanyol itu. Jarak Valencia dengan lokasi kapal penolong migran Aquarius sekitar 1.300 kilometer.
Dengan kondisi migran yang sudah lama berada di laut, ditambah jumlah penumpang yang melebihi kapasitas kapal, dikhawatirkan kondisi bertambah buruk. Kendati Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Senin, sudah mengizinkan kapal Aquarius sandar di negaranya, pelaksanaannya tidak bisa berjalan dengan cepat.
”Kami belum mendapat informasi tentang waktu keberangkatan,” kata juru bicara SOS Mediterranee, Laura Garel, Selasa. Pagi itu, kapal Italia mengirim bahan-bahan makanan ke kapal Aquarius, antara lain mi, snack, dan air mineral.
Pusat Koordinasi Pertolongan Laut (MRCC) menyatakan, menurut rencana sejumlah migran akan dipindahkan ke kapal Italia. Nantinya, kapal Italia dan Aquarius akan berlayar menuju Valencia. ”Pagi tadi kami akan mengirim kapal-kapal dan perahu untuk membawa mereka ke Italia,” ujar Menteri Transportasi Italia Danilo Toninelli.
Masalah bersama
Malta dan Italia menyampaikan terima kasih kepada Spanyol yang bersedia mengulurkan tangan. Namun, sikap perseteruan masih berlanjut. Berdasarkan hukum kelautan, kapal seharusnya dibolehkan bersandar di salah satu negara terdekat. Italia dan Malta berseteru soal ini.
PM Malta Joseph Muscat menyatakan terima kasih kepada PM Sanchez yang telah setuju untuk menerima Aquarius setelah Italia melanggar hukum internasional dan menyebabkan kebuntuan.
”Adalah perlu kita duduk dan berdiskusi bagaimana mencegah hal ini jangan sampai terjadi di kemudian hari. Ini merupakan masalah Eropa,” ujar Muscat melalui akun Twitter-nya.
PM Giuseppe Conte menyatakan, Italia telah meminta adanya solidaritas dari Eropa. Conte menurut rencana akan ke Paris, Jumat, untuk berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron. Pemerintahan Conte tegas menyatakan menolak penyelundupan manusia.
Italia dalam beberapa tahun belakangan kewalahan menerima migran yang kebanyakan datang lewat laut. Dari 1,8 juta migran yang datang ke Eropa sejak tahun 2014, 600.000 orang masuk Italia.
PM Sanchez, yang baru beberapa hari lalu dilantik, mengatakan, ”Hal ini adalah kewajiban kita bersama untuk membantu serta menghindari bencana kemanusiaan.”