WASHINGTON, SENIN Istri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Melania, meminta perombakan kebijakan keimigrasian buatan Trump. Kebijakan itu membuat ribuan anak imigran terpisah dari orangtua mereka.
Dalam pernyataan pada Minggu (17/6/2018), juru bicara Melania, Stephanie Grisham, menyebut Melania percaya negara harus mengikuti hukum. Akan tetapi, negara juga harus dikelola dengan hati. Maka, Melania berharap ada keputusan soal perombakan kebijakan keimigrasian AS.
Kini, hampir 2.000 anak terpisah dari keluarga mereka sejak April 2018. Hal itu terjadi menyusul keputusan Jaksa Agung AS Jeff Sessions yang menerapkan kebijakan tanpa toleransi dengan menempatkan seluruh kasus migrasi ilegal sebagai kasus kriminal. Kebijakan itu membuat ribuan imigran dewasa dipenjara dan terpisah dari anak-anak mereka karena peraturan di AS melarang anak-anak ditahan.
Sebelum Melania berpendapat mengenai penerapan kebijakan imigrasi, istri mantan Presiden AS George Bush, Laura, juga mengeluarkan kritik. Ia menyebut pemisahan tersebut sebagai kebijakan kejam dan tidak bermoral.
Kebijakan itu membuat ribuan imigran dewasa dipenjara dan terpisah dari anak-anak mereka karena peraturan di AS melarang anak-anak ditahan.
Laura membandingkan praktik pemisahan keluarga imigran dengan pusat penahanan untuk warga AS keturunan Jepang selama Perang Dunia II. Penahanan tersebut disebutnya sebagai salah satu hal paling memalukan dalam sejarah AS. ”Saya hidup di perbatasan. Saya menghargai kebutuhan untuk menegakkan (hukum) dan melindungi perbatasan kita. Akan tetapi, kebijakan tanpa toleransi semacam ini adalah hal yang kejam,” ujarnya.
Senator dari Partai Republik, Susan Collins, berpendapat senada dengan Laura. Ia mendukung pengetatan perbatasan. Di sisi lain, ia amat prihatin dengan kebijakan pemisahan anak-anak imigran ilegal.
Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Zeid Raad al-Hussein ikut mengkritik kebijakan pemisahan tersebut. Menurut dia, Washington harus segera mengakhiri tindakan memisahkan para imigran dari anak-anak mereka.
Akan tetapi, kebijakan tanpa toleransi semacam ini adalah hal yang kejam.
Mantan penasihat Trump, Anthony Scaramucci, mengatakan, kebijakan itu bisa membahayakan Trump. Karena itu, Trump diharapkan bisa segera membenahinya.
Kecaman terhadap praktik pemisahan juga disampaikan oleh sejumlah kelompok masyarakat. Bahkan, kelompok-kelompok konservatif yang kerap anti-imigran ikut mendesak penghentian kebijakan pemisahan anak-anak imigran ilegal dari orangtua mereka.
Pada saat yang sama, pemerintahan Trump berusaha lepas tangan. Trump menuding para politisi Partai Demokrat memanipulasi keadaan itu. Presiden direncanakan bertemu wakil rakyat dari kubu Republik pada Selasa (19/6) untuk membahas masalah imigrasi. (AP/AFP/)