Koalisi Arab Serbu Hodeidah untuk Buka Akses Bantuan
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
ADEN, SELASA - Pasukan koalisi Arab, Selasa (19/6/2018), menyerbu bandara di kota pelabuhan utama Yaman, Hodeidah. Sumber militer Yaman mengatakan bahwa koalisi Arab berhasil merebut sebagian besar kompleks bandara Hodeidah dalam pertempuran melawan milisi Al-Houthi.
Penguasaan bandara Hodeidah dari tangan milisi Al-Houthi menjadi kemenangan penting bagi koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Kubu koalisi sebelum ini bertekad menyerang Hodeidah secara cepat agar pengiriman bantuan melalui pelabuhan di kota itu tidak sampai terganggu. Aliansi yang didukung Barat tersebut mulai melancarkan serangan di Hodeidah pada pekan lalu.
"Mereka menyerbu bandara. Kami mendengar suara tembakan artileri dan senapan mesin,” kata seorang warga yang meminta namanya dirahasiakan. ”Pesawat-pesawat tempur telah membombardir bandara tadi pagi.”
Kantor berita Uni Emirat Arab, WAM, melaporkan bahwa sebagian besar area bandara Hodeidah telah dikuasai pasukan koalisi.
Panik
Pertempuran di Hodeidah mencederai dan membuat puluhan warga sipil telantar, sementara lembaga kemanusiaan yang mencoba mengirimkan bantuan penting untuk jutaan warga Yaman melalui pelabuhan Hodeidah itu justru terhambat.
Pertempuran pada Selasa kemarin mengakibatkan kepanikan penduduk. ”Anak-anak saya ketakutan. Pertempuran dan suara ledakan di mana-mana. Kami terjebak di dalam rumah, di Distrik Rabsa, tanpa air bersih,” kata Iman (37), ibu dua anak sambil menangis.
Mohamed Sharaf (44), pegawai negeri, mengungkapkan telah mengungsikan semua anggota keluarga ke kota Sana’a beberapa hari lalu dan dia kini juga bersiap-siap untuk mengungsi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa khawatir serangan itu akan memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman. Ada 22 juta warga Yaman bergantung pada bantuan dan diperkirakan 8,4 juta orang terancam kelaparan.
Pejabat PBB memperkirakan, lebih kurang 600.000 warga tinggal di dalam dan di sekitar Hodeidah. Dalam skenario terburuk, pertempuran bisa memakan korban 250.000 jiwa.
Pelabuhan Hodeidah tetap dibuka pada hari Selasa kemarin. Juru bicara lembaga kemanusiaan WFP, Bettina Luescher, kepada wartawan di Geneva, Swiss, menjelaskan, lembaga tersebut sedang bekerja cepat membongkar muatan tiga kapal berisi makanan bagi enam juta warga Yaman selama satu bulan.
Menteri Negara Urusan Luar Negeri UAE Anwar Gargash mengatakan, koalisi menempuh pendekatan terukur untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil dan membiarkan pemberontak Houthi mundur ke basis mereka di kota Sana’a. Koalisi Arab mengatakan, tujuan mereka adalah merebut bandara dan pelabuhan Hodeidah dengan cepat, serta menghindari pertempuran di pusat kota.
Hodeidah berusaha dikuasai karena merupakan jalur pasokan utama ke wilayah yang dikendalikan oleh pemberontak Houthi, termasuk kota Sana’a.