Keadaan Darurat di Zimbabwe
Pemerintah Zimbabwe memberlakukan keadaan darurat mulai Sabtu (23/6/2018) malam. Perintah itu menyusul ledakan bom saat Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa berkampanye di Bulawayo, kota terbesar kedua Zimbabwe, pada Sabtu siang. Juru bicara Kantor Kepresiden Zimbabwe, George Charamba, menilai ledakan itu sebagai rencana pembunuhan terhadap Mnangagwa. Mnangagwa mengklaim ledakan terjadi dalam jarak beberapa sentimeter saja dari dirinya. Ia selamat tanpa cedera dari insiden itu, tetapi 41 orang cedera. Para korban termasuk Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga dan istrinya. Meski terjadi ledakan, Pemerintah Zimbabwe menyatakan pemilu akan berlangsung sesuai jadwal, yakni 30 Juli 2018. Dalam pemilu itu, Mnangagwa akan ditantang pemimpin oposisi Nelson Chamisa. Mnangagwa berusaha mempertahankan kekuasaan yang didapat dari kudeta pada November 2017. (AP/RAZ)