JERUSALEM, KAMIS - Pangeran William (36) mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci lainnya di Jerusalem, Kamis (28/6/2018), di hari terakhir kunjungan resmi kerajaan ke Timur Tengah. Selama tiga hari, Pangeran William berkunjung ke Jordania, Israel, dan Palestina. Ini merupakan kunjungan resmi pertama dari anggota keluarga kerajaan Inggris dan dinyatakan bukan kunjungan politik.
Pada kesempatan itu, Pangeran William juga berziarah ke makam nenek buyutnya, Putri Alice yang pernah menyelamatkan tiga warga Yahudi di Yunani dari Nazi di masa Perang Dunia II. Putri Alice yang merupakan ibu Raja Philip atau mertua Ratu Elizabeth itu dimakamkan di Gereja St Mary Magdalene di atas Taman Getsemani sesuai dengan keinginan terakhirnya. Sebelum Pangeran William, ayah dan kakek Pangeran William, Pangeran Charles dan Raja Philip, juga pernah berziarah ke makam Putri Alice pada tahun 1994.
Selama kunjungannya itu, Pangeran William terlihat sangat berhati-hati menjaga perkataan dan perbuatan agar tidak memicu kontroversi ketika bertemu dengan para pemimpin Palestina dan Israel. Setiap langkah Pangeran William menjadi perhatian publik karena lokasi-lokasi yang ia datangi di Jerusalem merupakan lokasi yang selama ini menjadi sengketa.
Pangeran William memulai kunjungannya ke Kota Tua dari Bukit Zaitun di Jerusalem timur, termasuk mengunjungi Haram al Sharif (Noble Sanctuary) bagi Muslim atau Temple Mount bagi Yahudi. Selain itu, ia juga mengunjungi Tembok Ratapan dan Gereja Makam Kudus. Ia lalu meletakkan tangan kanannya pada batu-batu kuno di tembok ratapan lalu menyelipkan catatan di dalam retakan-retakan tembok.
Pangeran William lalu menandatangani buku tamu dan menuliskan pesan, "Semoga Tuhan damai memberkati wilayah ini dan seluruh dunia dengan damai".
Kerajaan Inggris mempunyai akar kuat di kawasan itu, setelah menguasai Palestina pada 1920 hingga 1948 di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa. Namun setelah itu Inggris memilih menghindari politik dan menyerahkan upaya menengahi konflik dan perdamaian ke tangan Amerika Serikat.
Negara Palestina
Ketika berkunjung ke Tepi Barat dan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Ramallah, Rabu, Pangeran William menyebut wilayah Palestina sebagai "negara".
"Saya sangat senang kedua negara selama ini bekerja sama dengan baik dan memiliki kisah-kisah sukses di bidang pendidikan dan bantuan-bantuan kemanusiaan," kata Pangeran William kepada Abbas.
Setelah bertemu Abbas, Pangeran William mendatangi kamp pengungsi. Ketika berpidato di Jerusalem, ia menyatakan rakyat Palestina tidak akan dilupakan. Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina terhenti pada 2014 dan konflik antara kedua pihak kian runcing beberapa tahun terakhir.