MAE SAI, RABU - Thailand pun merayakan keberhasilan evakuasi 12 anak laki-laki anggota tim sepak bola Wild Boars dan pelatih mereka. Pemerintah Thailand pun menyatakan kelegaan, menyampaikan ucapan terima kasih dan kegembiraan setelah kelompok terakhir dari tim sepak bola tersebut berhasil dievakuasi dari Goa Tham Luang, Mae Sai, dekat perbatasan dengan Myanmar, Selasa (10/7/2018) malam.
Mereka dibawa dengan helikopter ke rumah sakit di Chiang Rai yang berjarak sekitar 70 km dari lokasi kejadian. Mereka bergabung dengan rekan satu tim mereka untuk dikarantina sementara waktu. ”Dari penilaian kami, mereka dalam kondisi baik dan tidak stres. Anak-anak dirawat dengan baik di dalam goa. Sebagian besar dari mereka kehilangan berat badan rata-rata 2 kilogram,” kata Thongchai Lertwilairatanapong, Inspektur Departemen Kesehatan Thailand.
Infeksi paru-paru
Thongchai Lertwilairatanapong mengatakan, satu anak dari kelompok terakhir yang dievakuasi bersama pelatihnya pada Selasa malam mengalami infeksi paru-paru. Dua anak dari kelompok pertama juga mengalami infeksi paru-paru. Thongchai mengatakan, mereka membutuhkan pengobatan selama tujuh hari untuk memulihkan kesehatan setelah terjebak di dalam goa selama 17 hari.
Orangtua dari empat anak pertama yang dibebaskan pada hari Minggu lalu telah diperbolehkan menjenguk anak mereka, tetapi harus mengenakan pakaian pelindung dan berdiri sejauh 2 meter untuk tindakan pencegahan.
Thongchai mengatakan, setelah berhasil dievakuasi, semua disuntik vaksin rabies dan tetanus. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, Rabu (11/7), meminta agar anak-anak tersebut diberi waktu dan ruang untuk pemulihan. ”Yang penting adalah ruang pribadi. Kami harus memastikan ini karena sistem kekebalan mereka masih lemah. Cara terbaik adalah tidak mengganggu mereka dan membiarkan mereka memulihkan diri,” katanya.
Misi tuntas
Penyelamatan dramatis anggota tim sepak bola itu telah mendominasi berita utama di Thailand. ”Hooyah! Misi selesai”. Demikian salah satu judul berita di media Thailand. Berita tersebut mewartakan keharuan dan tangisan unit pasukan katak Angkatan Laut Thailand yang terlibat dalam penyelamatan.
Tagar #Hooyah menjadi sangat populer di media sosial Thailand, menunjukkan dukungan warga Thailand kepada ratusan orang yang tergabung dalam tim penyelamat, termasuk para penyelam dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
Prayuth Chan-ocha mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah ”berbagi keahlian, tenaga, dan peralatan” mereka demi menyelamatkan anak-anak itu. Bantuan resmi datang dari Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Laos, Myanmar, China, dan Australia. Ada pula relawan dari Denmark, Jerman, Belgia, Kanada, Ukraina, dan Finlandia.
Seorang perwira senior polisi Australia mengakui, kerja sama internasional dalam lingkungan yang sangat sulit adalah tidak mudah. ”Sungguh menakjubkan apa yang bisa dilakukan mereka yang terlibat. Ada orang-orang luar biasa yang melakukan hal-hal luar biasa,” kata Glenn McEwan, perwira Polisi Federal Australia untuk Asia. ”Kami merasa khidmat menjadi bagian dari itu. Mengembalikan tim sepak bola Wild Boars dengan aman ke pelukan orang yang mereka cintai adalah kabar baik tahun ini,” katanya. (AP/REUTERS/LOK)