Pada 2015, diplomasi melalui olahraga golf kembali menggeliat di Kementerian Luar Negeri melalui Jakarta Ambassador Golf Association. Organisasi ini pernah tidak memiliki kegiatan selama beberapa tahun setelah dibentuk oleh almarhum Menteri Luar Negeri periode 1988-1999, Ali Alatas, yang merupakan pencinta golf.
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mayerfas, yang juga Ketua bersama Jakarta Ambassador Golf Association (JAGA), di Bandung, Jumat (13/7/2018), menceritakan, JAGA kembali ”hidup” ketika era Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. Ia ternyata menyukai golf dan aktif bermain. Saat bermain golf, Fachir mengundang duta besar negara sahabat serta pengusaha.
”Tujuannya untuk membangun jaringan,” kata Mayerfas. Saat ini, anggota JAGA sekitar 40 duta besar negara sahabat dan Indonesia.
Kegiatan bersosialisasi lewat golf tidak hanya untuk bersenang-senang. Ada kalanya 30-40 duta besar dibawa untuk bermain golf di sejumlah daerah di Indonesia. Mereka diperkenalkan kepada jajaran pemerintah daerah dan pengusaha setempat.
Dalam jamuan makan, pejabat dan pebisnis diberi kesempatan memperkenalkan potensi di daerah. Kegiatan perkenalan itu diakhiri dengan permainan golf pada keesokan harinya. Menurut Mayerfas, sejumlah daerah telah dikunjungi oleh JAGA bersama duta besar asing, seperti Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Batam, dan Bintan.
Ada hal lain pula yang menjadi agenda para diplomat Indonesia, yakni mengumpulkan donasi. Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, A K P Mochtan, menambahkan, donasi tersebut dikumpulkan melalui ASEAN Charity Golf Tournament yang digelar dengan teratur setiap tahun bersama Kemlu dan Sekretariat ASEAN.
Rata-rata, setiap kegiatan donasi dapat mengumpulkan Rp 700 juta-Rp 1 miliar. Angka yang tidak sedikit mengingat donasi dilakukan secara sukarela.
Pemenang turnamen tidak mendapatkan hadiah berupa uang tunai apa pun. Mereka cukup membawa pulang Piala Bergilir ASEAN dan jaket biru. Warna jaket ini senada dengan warna biru pada bendera ASEAN.
Setiap dana yang dikumpulkan dialokasikan kepada sekitar 20 kategori penerima, antara lain anak-anak berkebutuhan khusus. Kali ini, mayoritas anggaran didonasikan kepada masyarakat di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Hubungkan dua desa
Bantuan diwujudkan dalam pembangunan jembatan yang diberi nama Jembatan Diplomasi. Diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Retno L P Marsudi pada Jumat silam, jembatan senilai Rp 800 juta tersebut menghubungkan Desa Cibunar di Kecamatan Tarogong Kidul dengan Desa Mangku Rakyat di Kecamatan Cilawu. Jembatan lama putus akibat banjir badang Sungai Cimanuk pada 2016.
Dalam pidato peresmian jembatan, Retno mengatakan, Jembatan Diplomasi sangat penting bagi warga kedua desa. ”Jembatan ini mempersingkat jarak tempuh dan memudahkan kegiatan masyarakat,” ujarnya.
Jembatan Diplomasi memiliki panjang sekitar 80 meter dan lebar 1,5 meter. Jembatan yang dicat dengan warna biru ini dibangun sekitar 7 meter dari dua jembatan darurat yang selama ini dipakai warga.
Ketua bersama JAGA, Tan Hung Seng, mengatakan, Jembatan Diplomasi merupakan kontribusi dari komunitas diplomat asing di Indonesia. Donasi yang diberikan melalui JAGA diharapkan semakin menjelaskan bahwa diplomat rindu dan mampu memberikan manfaat nyata kepada komunitas.
Tan, Wakil Tetap Singapura untuk ASEAN serta Duta Besar Singapura untuk Indonesia, mengungkapkan, Jembatan Diplomasi merupakan satu dari beragam donasi yang telah diberikan kepada masyarakat Indonesia.
”Kami memiliki berbagai proyek lainnya. Contohnya, kami membantu sebuah sekolah di Flores, Nusa Tenggara Timur, tiga tahun terakhir,” ujar Tan.
Menurut dia, diplomasi membumi akan efektif ketika lembaga pemerintah aktif memberikan dukungan dan berkolaborasi dengan diplomat asing yang ditempatkan di negara tersebut.
Olahraga golf merupakan salah satu dari alat yang digunakan untuk melakukan proses diplomasi. Lewat kegiatan ini, agenda pemerintah tercapai, terlihat dari potensi daerah yang dapat diperkenalkan ke dunia internasional. Upaya pengembangan daerah tertinggal juga mendapatkan bantuan.
Di sisi lain, diplomat asing memiliki kesempatan untuk berolahraga dan menambah relasi. Donasi yang diberikan juga akan meningkatkan citra negara yang diwakili oleh mereka.