Diskon 36 Jam di Amazon Makin Menyuburkan Kekayaan Jeff Bezos
Oleh
RETNO BINTARTI
·2 menit baca
Diskon khusus selama 36 jam ternyata ampuh mendongkrak harga saham Amazon sekaligus memperkaya pendirinya, Jeff Bezos, yang kini bisa disebut sebagai manusia terkaya. Menurut Bloomberg Billioner Index, Senin (16/7/2018), Bezos meraup kekayaan 150 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.163 triliun.
Kekayaan bos Amazon itu bahkan sudah jauh melampaui pendiri Microsoft, Bill Gates, yang kini ditaksir memiliki kekayaan 95 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.298 triliun.
Kekayaan Bezos melejit dalam setahun ini dengan penambahan sekitar 50 miliar dollar AS. Di perusahaan Amazon, pria bernama lengkap Jeffrey Preston Bezos ini mempunyai saham 16 persen.
Strategi penjualan ”Prime Day” yang dilakukan pekan ini selama 36 jam rupanya menarik minat para pelanggan di sejumlah negara. Selama masa diskon itu berlangsung, lebih dari sejuta orang terpikat.
Besarnya animo pembeli ini di satu sisi memberi banyak keuntungan, tetapi di lain pihak Amazon mengakui adanya kekurangan yang terjadi pada hari penjualan itu. Banyak pelanggan yang tidak bisa menyelesaikan pesanan. Para pelanggan mengeluh mereka langsung mendapatkan ”anjing Amazon” atau halaman yang berisi gambar anjing.
Meski masih terjadi gangguan, Amazon mengatakan, pelayanan sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu. Kapitalisasi pasar Amazon meningkat hampir 880 miliar dollar AS dalam beberapa pekan terakhir, melebihi Alphabet dari Google, tetapi berada di bawah Apple.
Di luar kepemilikannya di Amazon, Jeff Bezos (54) juga diketahui mempunyai perusahaan eksplorasi ruang angkasa, Blue Origin, dan pemilik media AS, TheWashington Post, yang dia beli pada 2013.
Bill Gates, yang pernah mempunyai kekayaan 100 miliar dollar AS, sejak tahun 1999 selalu disaingi Bezos yang terus menanjak sebagai orang terkaya.
Amazon, yang memulai usahanya sebagai penjual buku daring, terus membesar dan menjadi perusahaan paling terkemuka. Penjualan ritelnya menjangkau puluhan negara. Selain berbisnis di bidang penjualan buku, Amazon mengembangkan diri dengan divisi baru di bidang komputer, perangkat dunia maya, kecerdasan buatan, video streaming, sampai makanan.
Secara historis, Bezos mengikuti jejak orang-orang kaya pendahulunya, seperti pengusaha minyak John D Rockefeller dan raksasa baja Andrew Carnegie, yang mendapat berkah penyesuaian inflasi hingga lebih dari 300 miliar dollar AS. Meski demikian, apa yang diperoleh Bezos tetap spektakuler, terutama jika menengok ke belakang, yakni tahun 2014, ketika kekayaannya ”baru” 32 miliar dollar AS. (AFP)