Perseteruan Presiden AS Donald Trump dengan media arus utama berpuncak pada Jumat (27/7/2018) pekan lalu. Ketika itu, jurnalis CNN, Kaitlan Collins, dilarang meliput acara di Rose Garden, Gedung Putih.
Hal ini bermula ketika Collins yang menjadi anggota jurnalis pool atau gabungan Gedung Putih—ia mewakili lima jaringan televisi—bertanya di antara kegaduhan saling silang pertanyaan wartawan. ”Tuan Presiden, apakah Anda merasa dikhianati Michael Cohen?” teriak Collins beberapa kali.
Michael Cohen adalah mantan penasihat hukum Trump yang kemungkinan akan bersaksi dalam penyelidikan yang dilakukan penyelidik khusus Robert S Mueller terkait kasus intervensi Rusia dalam Pemilu AS 2016.
Karena tidak dijawab, Collins lalu mengajukan pertanyaan lainnya, yaitu terkait undangan Presiden Rusia Vladimir Putin. Collins kemudian dipanggil pejabat Gedung Putih, Bill Shine dan Sarah Huckabee Sanders. Ia diberi tahu bahwa dirinya dilarang meliput seterusnya di Gedung Putih, dengan alasan telah mengajukan pertanyaan yang ”tak pantas.”
Di luar dugaan, pelarangan terhadap Collins menciptakan solidaritas di kalangan wartawan Gedung Putih yang dikenal sangat kompetitif satu sama lain. Fox News, jaringan televisi kesayangan Trump dan pesaing utama CNN, langsung mengeluarkan pernyataan resmi yang dibacakan Presiden Fox News Jay Wallace. ”Kami menyatakan solidaritas yang kuat dengan CNN agar wartawannya memperoleh akses penuh untuk melakukan peliputan sebagai bagian dari kebebasan pers.”
Bret Baier, anchor Fox News, juga membela CNN. ”Hanya karena Gedung Putih tidak nyaman dengan pertanyaan terkait isu belakangan ini, hal tersebut tidak berarti pertanyaan itu tak relevan dan tak boleh dilontarkan. Keputusan melarang anggota pers adalah sama dengan balas dendam dan tidak menggambarkan kondisi pers yang terbuka dan bebas. Sebagai anggota pool wartawan Gedung Putih, Fox berdiri di belakang CNN dalam hak untuk mengakses berita,” kata Baier.
Solidaritas korps wartawan Gedung Putih sudah terlihat pekan lalu ketika Sarah Sanders mencoba melewati pertanyaan dari koresponden NBC, Hallie Jackson, dan malah menunjuk wartawan dari media pesaingnya, The Hill, mengajukan pertanyaan. Namun, reporter The Hill, Jordan Fabian, justru menyerahkan kesempatan itu kepada Jackson kembali.
”Fake news”
Pelarangan Collins merupakan puncak dari perseteruan antara Trump dan media, khususnya CNN. Secara rutin dan nyaris ”otomatis”, Trump menyebut media arus utama sebagai fake news dan ”musuh negara”. Bahkan, ia meminta pendukungnya tidak membaca berita.
Menurut The New York Times tanggal 26 Juli 2018, dalam jumpa pers di Inggris pekan lalu, Trump yang hadir bersama dengan PM Inggris Theresa May menolak pertanyaan jurnalis CNN, Jim Acosta. Di hadapan May, ia menyebut CNN sebagai fake news.
Trump juga marah besar ketika mendapati anggota stafnya menonton CNN dalam pesawat kepresidenan Air Force One. Ia meminta Fox News sebagai satu-satunya saluran yang boleh ditonton.
Puncaknya, beberapa hari lalu, CNN menyiarkan audio bocoran rekaman pembicaraan Trump dengan Michael Cohen. Keduanya mendiskusikan pembayaran Karen McDougal, mantan model Playboy yang mengaku memiliki ”hubungan” dengan Trump. (AFP/AP/MYR)