TEHERAN, SELASA - Jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin bertemu dan melakukan pembicaraan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, AS harus bergabung kembali atau berkomitmen pada kesepakatan nuklir internasional 2015.
Hamid Aboutalebi, penasihat politik Presiden Rouhani, menyampaikan hal itu pada Selasa (31/7/2018) menanggapi Trump yang pada Senin lalu mengatakan bahwa dirinya akan bertemu dengan Rouhani jika pemimpin Iran tersebut bersedia bertemu dengannya.
Kantor berita ISNA mengutip Aboutalebi yang mengatakan, pertemuan Trump dan Rouhani bisa saja terjadi jika AS bergabung kembali dalam kesepakatan nuklir internasional itu. Aboutalebi mengatakan, mereka yang percaya bahwa dialog sebagai metode penyelesaian sengketa harus memiliki komitmen.
Pada Mei, AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015 antara negara-negara Barat dan Iran, di mana sanksi internasional atas Iran dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.
Terkait hubungan AS dan Iran, Trump mengatakan pada Senin bahwa dirinya bersedia bertemu pemimpin Iran tanpa prasyarat untuk membahas bagaimana meningkatkan hubungan kedua negara. ”Saya akan bertemu dengan siapa pun. Tidak ada salahnya melakukan pertemuan,” kata Trump.
Beradu retorika
Hubungan Iran-AS memburuk setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015. Bahkan, AS juga mengatakan akan meningkatkan sanksi sampai Iran mengubah kebijakan regionalnya, termasuk dukungannya bagi kelompok militan regional.
Belum jelas apakah Rouhani tertarik bertemu dengan Trump karena ada klaim, Rouhani telah menolak delapan permintaan Trump untuk melakukan pembicaraan dengan Rouhani.
Rouhani pada Selasa juga mengatakan, penarikan AS dari kesepakatan nuklir adalah tindakan ”ilegal” dan menyerahkan pada Eropa, apakah akan mempertahankan kesepakatan nuklir dengan Teheran tersebut.
Iran dan penanda tangan kesepakatan nuklir lainnya, terutama negara-negara Eropa, telah berupaya mencari jalan untuk menyelamatkan perjanjian nuklir meskipun AS menarik diri.
”Setelah penarikan ilegal AS dari kesepakatan nuklir, bola ada di negara-negara Eropa sekarang,” kata Rouhani dalam pertemuan dengan Duta Besar Inggris untuk Teheran Rob Macaire.
”Republik Islam Iran tidak pernah ingin menaikkan ketegangan di kawasan ini dan tidak ingin ada masalah di perairan global. Namun, Iran tidak akan mudah menyerah karena memiliki hak untuk mengekspor minyak,” kata Rouhani.
Sebelumnya Rouhani dan beberapa komandan militer senior mengancam akan mengganggu pengiriman minyak dari negara-negara Teluk melalui Selat Hormuz jika Washington mencoba menghalangi ekspor minyak Teheran.