Publik Australia Disuguhi Kuliner dan Keindahan Ranah Minang
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
CANBERRA, KOMPAS — Publik Australia di ibu kota Canberra terpukau oleh suguhan kuliner dan pesona seni budaya ranah Minang dalam acara Indonesia Cultural Circle yang digelar Jumat (3/8/2018).
Dalam acara tersebut, publik Australia mulai dari pencinta dan pegiat seni, penulis buku, hingga ibu rumah tangga serta diplomat terpesona pada berbagai jenis warisan kebudayaan dari ranah Minangkabau yang secara khusus dipajang di ruang Balai Kartini Kedutaan Besar RI di Canberra.
Acara Indonesia Cultural Circle (ICC) digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Canberra. ICC mengemas pesona seni budaya, pariwisata, dan kuliner Provinsi Sumatera Barat. Publik Australia disuguhi berbagai produk budaya, seperti kain songket/tenun yang indah dan kaya corak serta pameran foto tentang keindahan alam Provinsi Sumbar.
Bahkan, ketika baru tiba di ruangan acara, untuk memberikan suasana khas Minang, tamu langsung disuguhi dengan sejumlah lagu daerah provinsi tersebut, antara lain ”Ayam Den Lapeh”, ”Dindin Ba Dindin”, dan ”Mudiak Arau”.
Menurut Sekretaris Pertama KBRI Canberra Novaliana Tambunan, tamu yang datang memberikan atensi besar saat menyaksikan video tentang potensi pariwisata Sumbar. Puncaknya adalah ketika pengunjung secara bersama-sama menarikan tari piring yang dipandu para anggota DWP KBRI Canberra lengkap dengan piring-piringan di tangan mereka. Pengunjung tampak sangat senang. Saking senangnya, mereka tetap membawa piring tersebut saat berfoto bersama pada pengujung acara.
”Irama musik dari daerah Minangkabau dan tari piring yang berirama riang membuat saya langsung ingin menari. Saya suka sekali dengan tari piring. Gerakannya dinamis,” ujar Ros Welch sambil menyantap masakan khas Padang.
Pengunjung lainnya, Lynn Fowler, bahkan menyarankan agar KBRI Canberra dapat mengorganisasi kunjungan wisata ke Provinsi Sumbar agar dapat melihat langsung keindahan alam dan pesona budaya di Sumbar yang luar biasa.
Sementara Hellen Micthel mengakui sangat menyukai sayur nangka muda khas masakan Padang yang disajikan secara khusus pada akhir acara.
Menurut Caecilia Legowo, Ketua DWP KBRI Canberra yang membuka Pameran Budaya dan Kuliner Sumbar, acara promosi ini dimaksudkan untuk mendekatkan masyarakat Australia dengan ranah Minangkabau.
”Banyak sekali potensi dan ikon pariwisata Sumbar yang sangat indah yang dapat ditawarkan ke publik Australia, mulai dari Danau Maninjau, Rumah Gadang, hingga Jam Gadang. Inilah salah satu misi kita, mempromosikan budaya dan kuliner sambil mendorong mereka berpariwisata ke Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Novaliana memaparkan secara rinci tentang kekayaan budaya Minang yang unik dan menawan, termasuk sistem matrilinial yang dipahami sebagai yang terbesar di dunia.
”Provinsi Sumbar juga menawarkan banyak destinasi wisata, mulai dari wisata alam, seperti Pulau Mentawai, Pantai Purus dan Pariaman, wisata historis antara lain Istana Pagaruyung, dan tentu saja wisata kuliner. Semuanya menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan asing,” ujar diplomat yang menangani urusan penerangan dan sosial budaya di KBRI Canberra itu.
Acara promosi budaya dan pariwisata Sumbar ini diselenggarakan oleh DWP KBRI Canberra bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta KBRI Canberra.
DWP KBRI Canberra telah berkali-kali menggelar promosi budaya Nusantara, antara lain menampilkan potensi Sulawesi Selatan, Papua, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara. (*)