SATAC, SABTU Seorang pria berusia 29 tahun mencuri dan menerbangkan pesawat turbo Horizon Air dari Bandar Udara Internasional Sea-Tac, Washington, Amerika Serikat, Jumat (10/8/2018) malam waktu setempat. Pesawat ini dikejar oleh dua jet tempur F-15 milik militer AS sampai akhirnya pesawat itu jatuh di pulau kecil di Puget Sound. Badan keamanan dan intelijen AS sejauh ini tidak menemukan keterkaitan insiden tersebut dengan terorisme.
Video menunjukkan, Horizon Air Q400 melakukan manuver- manuver berbahaya seperti sedang berakrobat. ”Pesawat dikemudikan dengan gila-gilaan akibat ketidakmampuan pilot menerbangkan pesawat,” demikian pernyataan otoritas. Para saksi mata melihat dua jet militer memburu pesawat itu sebelum pesawat jatuh dan hancur di Pulau Ketron, Puget Sound.
Juru bicara Departemen Sherif Pierce County, Ed Troyer, mengatakan, tindakan yang dilakukan pria pencuri pesawat itu merupakan aksi bunuh diri. Disebutkan pula bahwa pesawat yang dicuri itu tidak berpenumpang.
John Waldron, yang malam itu sedang berjalan kaki, sempat mengambil video aksi gila-gilaan pesawat tersebut yang dikiranya merupakan bagian dari Airshow. ”Dia membuat lingkaran komplet di udara dengan ketinggian sekitar 30,5 meter di atas air, lalu tiba-tiba pilotnya menarik pesawat tegak lurus ke udara dan seperti berhenti di satu titik, lalu kembali menukik turun menuju pulau itu,” kata Waldron kepada CNN.
Penyelidikan
Badan Aviasi Federal, Biro Investigasi Federal Biro Keamanan Transportasi Nasional, Departemen Keamanan Nasional, telah memerintahkan penyelidikan kepada otoritas lokal mengenai insiden ini. ”Kami terus mencari kemungkinan-kemungkinan bagaimana insiden itu bisa terjadi,” kata Brad Tilden, CEO Alaska Air Group.
Meski demikian, Biro Investigasi Federal AS (FBI) dalam serangkaian cuitan di Twitter mengatakan, tidak ada indikasi insiden itu merupakan aksi teror. ”FBI terus bekerja sama dengan mitra di tingkat lokal, negara bagian, dan federal untuk memperoleh gambaran utuh mengenai apa yang terjadi dengan pesawat yang terbang tanpa memiliki otorisasi dan kemudian jatuh,” demikian pernyataan FBI.
Sampai sekarang masih belum jelas bagaimana seorang pekerja bisa mengemudikan pesawat di landasan dan tinggal landas tanpa otorisasi. ”Ini gila. Seorang pilot pesawat di depan kami membawa kabur pesawat kosong tanpa menghiraukan perintah menara,” tulis Ben Schaechter, penumpang di pesawat yang berada dalam antrean lepas landas.
Alaska Air mengumumkan, pria tersebut merupakan karyawan Horizon Air yang bekerja di layanan darat. Mereka biasanya mengarahkan pesawat untuk lepas landas atau mendekati garbarata. Sherif Pierce County dalam Twitter-nya mengatakan, ketika melihat pesawat itu dirinya langsung menghubungi pihak keamanan dan pesawat-pesawat F-15 langsung mengangkasa ”dalam hitungan menit” dari Portland, Oregon.
Percakapan
Pria yang tak disebutkan identitasnya itu sempat melakukan komunikasi dengan menara pengawas. Dalam rekaman, pria tersebut mengaku ”seseorang yang sangat galau”. Pihak menara memanggil pria itu sebagai ”Rich” dan mencoba meyakinkan pria itu untuk mendaratkan pesawat. ”Ada landasan di sebelah kanan Anda, hanya sekitar 1,6 kilometer,” kata pengawas menara merujuk ke pangkalan Lewis-McChord.
Namun, si pria malah menjawab, ”Ah, yang benar saja. Mereka (petugas di pangkalan militer) bakal mengasari saya jika saya mendarat di situ.” Kemudian dia bertanya, ”Kira-kira saya ini akan dihukum seumur hidup, ya?”
Beberapa waktu kemudian, pria ini mengatakan, ”Saya punya beberapa orang yang sangat peduli kepada diri saya. Apa yang saya lakukan ini akan membuat mereka sangat kecewa.... Saya hanya seorang pria yang saat ini sedang galau....”
Garda Pantai AS langsung mengerahkan bantuan ke lokasi kejadian setelah sejumlah saksi mata melaporkan melihat kobaran asap yang besar di udara. Video menunjukkan api berkobar di antara pepohonan.
Pimpinan Horizon Air dalam video yang diunggah di Twitter mengucapkan dukacita kepada keluarga pria yang tewas dan keprihatinan mendalam bagi seluruh karyawan Alaska Air dan Horizon Air. (AP/AFP/REUTERS/MYR)