WASHINGTON, MINGGU - Insiden pencurian pesawat kosong oleh pegawai maskapai penerbangan yang akhirnya mengalami kecelakaan di pulau terpencil di Puget Sound, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, membuat banyak orang terenyak. Peristiwa ini menunjukkan ancaman terbesar penerbangan sipil justru berasal dari pegawai maskapai atau petugas bandar udara.
”Ancaman terbesar penerbangan adalah dari orang dalam,” kata Erroll Southers, mantan agen Biro Investigasi Federal AS (FBI) dan pakar keamanan transportasi. ”Dalam kejadian itu, ada karyawan maskapai yang memiliki izin akses ke pesawat dan memiliki keterampilan memadai untuk melakukan lepas landas dengan pesawat tersebut.”
Sebuah video menunjukkan pesawat Horizon Air Q400, pesawat turboprop yang bisa memuat 76 orang, Jumat (10/8/2018), melakukan loop atau putaran besar dan manuver berbahaya lainnya di Puget Sound. Penerbangan berlangsung sekitar 75 menit dan berakhir ketika pesawat mengalami kecelakaan di pulau kecil itu setelah dikejar jet militer.
Dua pesawat jet militer F-15C dari Portland tidak menembak pesawat Horizon Air. Southers mengatakan, pegawai maskapai ini bisa menyebabkan kecelakaan lebih besar.
”Jika memiliki keterampilan untuk melakukan terbang memutar dengan pesawat seperti ini, dia pasti mempunyai kapasitas untuk menerbangkan dan menabrakkan ke gedung serta membunuh banyak orang,” papar Southers.
Karyawan Horizon
Seorang pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan identitasnya, tetapi memahami masalah ini, menjelaskan, pegawai maskapai tersebut bernama Richard Russell. Ia diduga tewas dalam kecelakaan tersebut.
Russell adalah karyawan Horizon yang telah bekerja selama 3,5 tahun dan memiliki izin untuk berada di pesawat. Namun, sepengetahuan pihak Horizon, Russell bukan pilot berlisensi. Dia mengambil pesawat kosong dari area perawatan.
Tidak jelas bagaimana Russell, petugas layanan darat, memiliki keterampilan untuk menerbangkan pesawat dan melakukan manuver. Petugas maskapai untuk layanan darat biasanya mengarahkan pesawat yang akan lepas landas dan mendekati gerbang, serta menangani bagasi.
Gary Beck, CEO Horizon Air, mengatakan, tidak jelas bagaimana pegawai Horizon itu mengetahui cara menyalakan mesin pesawat. Dalam konferensi pers, para pejabat dari maskapai mengatakan mereka terus bekerja sama dengan pihak berwenang.
”Insiden semalam akan mendorong kita untuk mengambil pelajaran dari tragedi ini sehingga dapat memastikannya tidak terjadi lagi,” ujar Brad Tilden, CEO Alaska Airlines.
Penyelidik mengharapkan dapat memulihkan perekam suara kokpit dan data pesawat. Suara Russell terdengar dalam rekaman sedang berbicara dengan pengendali lalu lintas udara, yang mencoba meyakinkannya untuk mendarat. (AP/LOK)