KOCHI, JUMAT -- Banjir terburuk dalam 100 tahun terakhir di wilayah Negara Bagian Kerala, India, menewaskan 164 orang dan memaksa lebih dari 200.000 orang mengungsi. Penderitaan warga diperkirakan akan bertambah karena hujan yang terus turun membuat air meninggi.
Akibat banjir yang dimulai sembilan hari silam itu, menurut Ketua Menteri Kerala Pinarayi Vijayan, 164 orang meninggal dunia, beberapa di antaranya tertimbun tanah longsor. Adapun 223.000 orang mengungsi ke tempat penampungan.
Mengingat ribuan orang masih terperangkap banjir, jaringan listrik dan komunikasi mengalami kerusakan, serta hujan deras terus mengancam, pihak berwenang memperingatkan akan ada lebih banyak masalah yang terjadi.
Lebih kurang dari 30 helikopter militer dan 320 kapal telah dikerahkan untuk melakukan penyelamatan. "Saya telah berbicara kepada menteri pertahanan tadi pagi dan meminta lebih banyai helikopter," papar Vjayan dalam jumpa pers di ibukota Kerala, Thiruvananthapuram.
Seorang saksi Reuters yang berada di helikopter pemberi bantuan di kota Chengannur, Kerala selatan, mengatakan orang-orang yang terdampar di atap rumah terlihat melambaikan tangan putus asa. (REUTERS/AFP)