BEIJING, SELASA -- Taiwan kembali harus kehilangan teman baik setelah El Salvador memutuskan hubungan diplomatik kedua negara. Sepanjang tahun ini, tiga negara menyatakan memilih China dan meninggalkan Taiwan.
El Salvador secara resmi menyatakan keputusannya, Selasa (21/8/2018). Presiden Sanchez Ceren mengatakan, pengalihan ini merupakan ”tren yang tak bisa dihindarkan pada masa ini”. Taiwan menuduh China menggunakan diplomasi uang untuk memikat negara lain agar mau melepas hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Sejak Tsai Ing-wen memimpin Taiwan tahun 2016, sudah lima negara berpaling ke China. Kini Taiwan hanya menjalin hubungan diplomatik dengan 17 negara di dunia. Semua negara yang masih bertahan adalah negara-negara kecil di Amerika tengah dan beberapa di Pasifik.
Di dalam negeri, Tsai mendapat kritik dari oposisi yang menyalahkan kebijakan Tsai terhadap Beijing. Oposisi meminta Tsai lebih bersahabat. Tsai mengatakan, China mengerahkan tekanan kepada Taiwan guna memengaruhi politiknya, termasuk pemilihan lokal pada bulan November. ”Kita harus membuat persiapan mental,” kata Tsai.
Direktur Program China Universitas Nottingham Jonathan Wooing melihat Beijing akan semakin mudah melakukan delegitimasi jika Taiwan tidak mendapat pengakuan dari semua negara. Keadaan ini akan membuat demoralisasi bagi Taiwan.
Beberapa negara yang masih mempunyai hubungan diplomatik dengan Taiwan adalah Belize, Nauru, dan eSwatini. Burkina Faso di Afrika dan Dominika di Amerika tengah beberapa waktu lalu memutuskan berpaling ke China.
Bulan depan para pemimpin Afrika dan China akan mengadakan pertemuan puncak di Beijing. Asisten Menteri Luar Negeri China Chen Xiaodong dalam jumpa pers tentang pertemuan tersebut mengatakan harapannya bahwa semua negara Afrika bisa ambil bagian dalam hubungan yang positif antara China dan Afrika.
eSwatini bertahan
Di tengah rencana itu, Kerajaan eSwatini, Rabu, menyatakan tidak berniat mengalihkan hubungan dari Taiwan ke China. ”Mereka jangan memainkan pikiran karena hubungan kami dengan Taiwan sudah berlangsung lebih dari 50 tahun sehingga kami tidak akan membuangnya,” kata Menlu Mgwagwa Gamedze yang sedang melakukan kunjungan ke Taiwan. eSwatini merupakan kerajaan kecil di Afrika yang dulu bernama Swaziland. (AFP/REUTERS)