Senator John McCain meninggal dunia, meninggalkan warisan tentang integritas politisi yang lebih mendahulukan kepentingan bangsa daripada partainya.
John S McCain, pahlawan perang Amerika Serikat, yang pernah disekap dan disiksa tentara Vietkong selama lebih dari lima tahun semasa Perang Vietnam, meninggal pada usia 81 tahun, Sabtu (25/8/2018). McCain yang pernah mencalonkan diri sebagai kandidat presiden pada 2008 menderita tumor otak ganas glioblastoma dan memperoleh perawatan sejak 2017.
Menurut The New York Times, meskipun di tengah kondisi sakit, McCain hadir di Senat untuk memberikan suaranya yang krusial. Ia menghadang rencana mayoritas anggota Kongres Partai Republik yang ingin mencabut warisan Obama, Affordable Care Act.
Begitulah McCain, ia tidak tunduk kepada kepentingan partainya, tetapi kepada integritas dirinya, meskipun itu berarti ia harus berseberangan dengan mayoritas kubu partainya di Republik. McCain merupakan satu dari sedikit tokoh Republik yang sering menentang kebiasaan Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan kasar dan provokatif di Twitter-nya.
Dalam memoarnya, McCain mengkritik kebijakan pengungsi dan imigrasi Trump. ”Dia sepertinya tak tertarik dengan karakter moral para pemimpin dunia beserta rezim kekuasaannya,” tulis McCain.
Perselisihan pribadi antara Trump dan McCain dimulai pada 2016 saat pemilihan awal (primary) kandidat calon presiden Partai Republik. Setelah dalam kampanye Trump menyebut perubahan iklim sebagai hoaks dan Perang Irak sebagai kesalahan, akhirnya McCain tak tahan lagi. Bersama rekannya, Mitt Romney, McCain mengatakan, Trump tak pantas menjadi presiden. McCain menganggap Trump telah mengeluarkan sejumlah pernyataan yang membahayakan keamanan nasional.
Dengan penuh kemarahan, Trump membalas pernyataan McCain. Trump yang tak pernah mengikuti wajib militer menyebut kepahlawanan McCain palsu dan meremehkan kondisi McCain yang disiksa oleh Vietkong. ”Dia itu, kan, jadi pahlawan karena pernah ditangkap. Saya menyukai orang-orang yang tak kena tangkap,” kata Trump.
McCain tak membalas serangan ini. Namun, Amerika terguncang. Gelombang kecaman pada Trump berdatangan. Kemarin, Trump menyampaikan dukacita bagi keluarga McCain, tetapi ia tidak menyinggung soal McCain.
Mantan Presiden Barack Obama mengatakan, walaupun mereka berdua memiliki latar belakang berbeda, ada nilai yang sama-sama dianut, yaitu kesetiaan pada sesuatu yang lebih tinggi, yang diperjuangkan oleh generasi Amerika dan para imigran.
Vietnam
McCain merupakan tawanan tentara AS yang paling menonjol karena ia merupakan anak seorang laksamana AL. Pesawatnya ditembak di Hanoi dan jatuh ke danau. McCain, yang patah tangan dan kakinya, ”diselamatkan” oleh tentara Vietkong dan dimasukkan ke dalam sel isolasi selama dua tahun. Ia terus disiksa untuk mengakui kesalahannya.
Penyiksaan di tahanan itu membuat McCain mencoba bunuh diri dua kali. Setelah ditahan selama lima tahun dan di bawah penyiksaan, akhirnya McCain menandatangani ”pengakuan”. Meskipun tidak ada yang memercayainya, McCain terus menanggung rasa bersalah telah mengkhianati negerinya. ”Apa yang saya pelajari di sana, setiap orang memiliki ’titik puncak’ (breaking point). Dan saya telah mencapai titik itu.”
”Singa dari Senat AS telah pergi. Sungguh menyedihkan,” kata Senator Republik Susan Collins. (AP/REUTERS/MYR)