TOKYO, SENIN Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Minggu (26/8/2018), mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan ketua Partai Demokratik Liberal (LDP) pada 20 September 2018. Abe diperkirakan akan terpilih kembali menjadi Ketua LDP dengan mudah karena mayoritas anggota parlemen mendukungnya. Hanya ada satu penantang, mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba.
”Saya telah memutuskan untuk memimpin Jepang dengan menjadi Ketua LDP dan PM Jepang selama tiga tahun lagi. Dengan tekad ini, saya akan mencalonkan diri untuk pemilihan ketua LDP bulan depan,” kata Abe kepada wartawan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Jika memenangi pemilihan ketua LDP pada 20 September mendatang, secara efektif Abe akan berkuasa untuk masa tiga tahun lagi di Jepang. Dengan demikian, Abe akan menjadi PM terlama Jepang.
Isu demografis
Hari Minggu lalu, Abe berjanji untuk fokus pada isu-isu demografis. Isu itu terkait masyarakat Jepang yang kini makin menua serta situasi internasional yang memburuk.
Senada dengan Abe, Ishiba juga telah mengidentifikasi persoalan demografi Jepang dan ancaman keamanan regional dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir. Ini merupakan dua tantangan terbesar yang dihadapi Jepang saat ini.
Pada April lalu, Abe terjerat dua skandal kroniisme yang menghidupkan kembali perdebatan mengenai apakah ia memiliki dukungan yang cukup untuk memenangi posisi Ketua LDP ketiga kalinya.
Namun, Mikitaka Masuyama, profesor ilmu politik di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), memperkirakan, pemilihan ketua LDP itu justru akan menjadi kemenangan telak bagi Abe karena dia telah memperoleh dukungan dari mayoritas anggota parlemen.
Sebanyak 50 persen pemilihan ketua LDP diputuskan oleh anggota parlemen dan setengah lainnya oleh anggota LDP.
”Tidak ada orang lain yang memenuhi syarat untuk memimpin Jepang di saat Presiden AS Donald Trump dan China melanjutkan perang dagang yang bisa memukul ekonomi dunia,” kata Masuyama.