RI Ingin Tingkatkan Hubungan Dagang dengan Tanzania
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Indonesia terus ingin meningkatkan hubungan dagang dengan Tanzania, negara di Afrika Timur. Tanzania dikenal dengan salah satu pasar terbesar karena berpenduduk sekitar 55 juta jiwa.
Rilis berita yang dikirim KBRI Tanzania ke harian Kompas di Kairo, Mesir, menjelaskan, dalam upaya meningkatkan hubungan dagang dengan Tanzania itu, KBRI Tanzania menggelar 2nd Appreciation Night on Indonesia’s Business Partners pada Kamis (30/8/2018) lalu di Dar es Salaam. Acara ini dihadiri sekitar 100 pebisnis Tanzania dan sejumlah tamu, yaitu Edwin Rutageruka, Direktur Jenderal Tanzania Trade Authority, serta perwakilan dari Tanzania Chambers of Commerce, Industry, and Agriculture (TCCIA). Selain itu, Atase Komersial dan Perdagangan KBRI Kairo serta pejabat dari Kementerian Perdagangan RI juga turut hadir.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk menunjukkan apresiasi kepada para pebisnis Tanzania yang sudah memiliki hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia.
Tanzania dikenal dengan salah satu pasar terbesar karena berpenduduk sekitar 55 juta jiwa.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes RI di Dar es Salaam, Ratlan Pardede, memberikan penghargaan kepada 5 pebisnis Tanzania untuk 3 kategori penghargaan, yaitu best trade partners, best business partners, dan best frequent trader. Dubes RI Dar es Salaam menyampaikan sejumlah perkembangan positif dalam perdagangan antara Indonesia dan Tanzania.
KBRI Dar es Salaam berkomitmen kuat terus meningkatkan volume perdagangan dengan Tanzania dan negara akreditasi lainnya. ”Indonesia melihat Tanzania sebagai salah satu rekan bisnis kunci di Afrika. Kenyataan bahwa Indonesia telah berada di sini sejak tahun 1964 merupakan salah satu bukti pentingnya Tanzania bagi Indonesia,” ungkap Pardede. ”Acara malam ini merupakan kesempatan untuk bertukar pikiran dalam memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Tanzania.”
Dalam catatan KBRI Tanzania, pada tahun 2017 volume perdagangan antara Indonesia dan Tanzania meningkat tajam, dari 274,3 juta dollar AS pada tahun 2016 menjadi 303,4 juta dollar AS pada 2017, atau terdapat peningkatan sebesar 35,2 persen. Ekspor utama Indonesia ke Tanzania adalah minyak sawit, komponen mesin, produk-produk kimia, kertas, dan garmen. Di sisi lain, impor utama Indonesia dari Tanzania adalah kapas, tembakau, cengkeh, coklat, dan kacang-kacangan.
”Namun, kami masih belum puas dengan angka tersebut karena potensi perdagangan antara Indonesia dan Tanzania jauh lebih besar. Untuk hal itu, Indonesia siap meningkatkan perdagangan dengan Tanzania,” kata Pardede.
Dubes RI di Dar es Salaam juga menyampaikan perkembangan hubungan utama RI-Tanzana tahun 2018, yaitu partisipasi pemerintahan dan pebisnis Tanzania dalam Indonesia-Africa Forum pada April 2018 serta kunjungan Dr Ali Mohamed Shen, Presiden Zanzibar, ke Indonesia dalam rangka mengeksplorasi peluang kerja sama ekonomi RI dan Tanzania. ”Dua perkembangan tersebut menunjukkan bagaimana kedua negara dapat bekerja lebih erat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi ke level yang lebih tinggi,” lanjutnya lagi.
Pardede juga mengajak seluruh pengusaha yang hadir mengunjungi Trade Expo Indonesia 2018 yang akan dilaksanakan pada Oktober 2018.
Tanzania Trade Authority Dar es Salaam International Trade Fair (DITF) dan Trade Expo Indonesia merupakan momen bagi pengusaha Indonesia dan Tanzania saling mempromosikan produk dan mengoptimalkan potensi kerja sama. Disebutkan, pada periode 2016-2017, jumlah ekspor Indonesia meningkat sekitar 79,6 persen, dari 154,4 juta dollar AS menjadi 277,4 juta dollar AS.