AS Coba Jual Peralatan Komunikasi Militer ke India
Oleh
Kris Razianto Mada
·2 menit baca
NEW DELHI, KOMPAS — Amerika Serikat mencoba memasarkan peralatan komunikasi militer ke India. Sementara India berharap bisa mendapat keringanan terkait impor minyak dari Iran.
AS dan India sama-sama bersemangat menandatangani Kesepakatan Keamanan dan Kecocokan Komunikasi (Comcasa). Kesepakatan itu bisa membuka peluang penjualan peralatan militer sensitif buatan AS ke India.
”Kami sudah berdiskusi tentang bagaimana kami bisa lebih terbuka dalam komunikasi timbal balik karena ada sensitivitas pada beberapa teknologi. Kami memastikan bila hal itu dibagi dengan negara lain, kami bisa menjaganya tetap aman. Saya kira kami sudah siap dari sisi AS,” kata Menteri Pertahanan AS James Mattis, Kamis (6/9/2018), di New Delhi, India.
Mattis melawat ke India bersama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Mereka bertemu Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj dan Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman.
”Muhibah saya adalah tanda kuat bahwa kami memandang India secara strategis dan saya menyebutnya sebagai mitra penting,” kata Mattis.
AS menjadi pemasok persenjataan terbesar India. Selama 10 tahun terakhir, India membeli persenjataan senilai 15 miliar dollar AS.
India berpeluang membeli persenjataan lebih maju dengan teknologi lebih sensitif jika Comcasa ditandatangani. India bisa membeli Guardian, pesawat tanpa awak versi bersenjata. Sampai sekarang, AS hanya mengizinkan penjualan versi tanpa senjata dan hanya untuk kepentingan pemantauan.
Sitharaman mengatakan, kerja sama pertahanan adalah salah satu dimensi paling penting dalam hubungan kedua negara. ”Kami sudah mendapat berbagai jenis persenjataan tingkat lanjut dari AS. Kami bermitra dalam membangun kemampuan pertahanan dalam makna seluas-luasnya,” katanya.
Dia juga mengatakan, kedua negara menggagas kerangka kerja untuk kerja sama lebih erat di antara militer mereka. Ia mengundang AS lebih aktif dalam upaya India mempromosikan industri pertahanannya.
Para pakar meyakini penandatanganan Comcasa akan mengurangi peluang sanksi dari AS terhadap India. Sanksi itu menyusul rencana AS membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
AS sudah memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan akan mengenakan sanksi terhadap negara yang terlibat transaksi pertahanan dan intelijen dengan Rusia.
Memang, peraturan pertahanan baru AS memungkinkan presiden AS memberikan keringanan jika ada kepentingan nasional AS terdampak akibat sanksi itu.
AS juga mendesak sejumlah negara tidak lagi membeli minyak dari Iran. Padahal, India adalah pembeli terbesar kedua minyak Iran. India berada di bawah China yang paling banyak membeli minyak dari Iran.
Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri AS menyebut AS dan India sedang menegosiasikan soal penghentian total impor minyak Iran oleh India. ”Kami meminta semua mitra, tidak hanya India, untuk mengurangi hingga nol impor minyak dari Iran,” kata pejabat itu. (AP/REUTERS)