Perusahaan Rintisan Jadi Perhatian Khusus Indonesia-Jerman
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
KOMPAS, JAKARTA - Pengembangan perusahaan rintisan (start up) menjadi perhatian khusus kerja sama bilateral Indonesia-Jerman di era milenial. Kerja sama didorong lewat komunikasi antarkomunitas perusahaan rintisan dari masing-masing negara itu.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, saat membuka Indonesia–Germany Start Up Gathering di Aula KBRI Berlin, Rabu (12/9/2018), mengatakan, kerja sama antara kedua negara sangat menjanjikan, mengingat keduanya adalah negara besar di kawasan masing-masing.
Dalam pertemuan yang dihadiri 33 orang pelaku perusahaan rintisan dari Indonesia dan Jerman itu hadir pula tokoh perbankan, investor, dan wakil dari pemerintah Kota Berlin.
“Saya melihat bahwa kerja sama antarkomunitas start up Indonesia dan Jerman sangat menjanjikan. Ini adalah bentuk baru people-to-people contact diplomacy di era milenial saat ini” ujar Dubes RI untuk Jerman itu.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, kondisi geografis yang strategis, dan keberagaman yang dimiliki, Indonesia berpotensi besar sebagai tempat pengembangan perusahaan rintisan.
Penelitian perusahaan media sosial Inggris, We are Social, memperkirakan, transaksi dalam jaringan (daring) yang dilakukan masyarakat Indonesia mencapai nilai Rp 144 triliun pada 2018. Hampir setengah populasi telah memiliki akses internet.
“Pengembangan perusahaan rintisan menjadi perhatian khusus Jerman dan Indonesia,” kata Arif. Pemerintah Indonesia sungguh-sungguh berkomitmen dalam mengembangkan perusahaan rintisan tanah air.
Saat ini, misalnya, Presiden Joko Widodo sedang menghadiri World Economic Forum on ASEAN di Vietnam. Presiden akan membahas potensi perluasan pasar Gojek, perusahaan rintisan terkemuka Indonesia, di negara tersebut.
Untuk mengembangkannya secara maksimal, Indonesia dan Jerman dapat bekerja sama melalui komunitas perusahaan rintisan dari masing-masing negara. Salah satu upaya pemerintah untuk menghubungkan kedua negara adalah dengan menyelenggarakan Indonesia–Germany Start Up Gathering.