CANBERRA, KAMIS - Australia berencana membuat pangkalan angkatan laut baru di Pulau Manus, Papua Niugini. Rencana ini dibuat guna meredam pengaruh China yang semakin besar di kawasan Pasifik.
Informasi dari Canberra, Rabu (19/9/2018), menyebutkan, finalisasi perjanjian pembuatan fasilitas bersama itu sudah pada tahap akhir. Media Australia memberitakan, pejabat tinggi kementerian pertahanan sudah mengunjungi Pangkalan AL Lombrum di Pulau Manus untuk melihat potensi pembangunan kembali pangkalan itu setelah PM Papua Niugini Peter O’Neil berkunjung ke Brisbane, Juli lalu.
”Pasifik merupakan wilayah prioritas tinggi dan strategis bagi kepentingan keamanan nasional Australia,” kata PM Australia Scott Morrison, Rabu lalu. ”Namun, saya tak akan berkomentar terhadap spekulasi masalah keamanan nasional, komentar itu tidak semestinya (disampaikan),” tambah Morrison.
Australia mengkritik Beijing yang melakukan ”diplomasi halus” di Pasifik dengan mengucurkan dana miliaran dollar untuk membangun infrastruktur di negara-negara Kepulauan Pasifik. Negara-negara pulau itu secara strategis dianggap penting sebagai pintu masuk ke Asia.
Rencana pembangunan pangkalan militer AL yang baru merupakan langkah Australia menangkal pengaruh China, menyusul adanya laporan bahwa China sudah melakukan pendekatan kepada Vanuatu guna membuka kemungkinan membuat pangkalan militer di sana.
Jelang APEC
Papua Niugini akan menjadi tuan rumah pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada bulan November mendatang. Untuk acara ini, baik Beijing maupun Canberra samasama memberikan dukungan bagi Port Moresby umtuk sukses menjadi penyelenggara. Kedua negara memberikan dana jutaan dollar untuk keamanan dan pengembangan infrastruktur.
Australia dikabarkan menyumbang 100 juta dollar Australia atau sekitar Rp 1 triliun untuk bantuan keamanan, antara lain untuk menyediakan jet ski bagi polisi di Port Moresby.
Ibu kota Papua Niugini ini dikenal sebagai salah satu kota paling berbahaya. Untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan, Australia sudah menempatkan pasukan khusus. ”Kami mendapat bantuan dari Angkatan Darat dan Pasukan Khusus Australia mendampingi Pasukan Pertahanan untuk meyakinkan adanya dinas kontra terorisme kelas satu. (AFP/RET)