Roket Hantam Kota Ghazni di Tengah Kunjungan Presiden Afghanistan
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
GHAZNI, KAMIS -- Tiga roket menghantam kota Ghazni, Afghanistan, pada hari Kamis (27/9/2018), saat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berkunjung ke kota tersebut. Kota Ghazni masih berbenah agar bisa kembali normal setelah diserbu oleh kelompok Taliban bulan lalu.
Ahmad Khan Sirat, juru bicara Kepolisian Kota Ghazni menyatakan, dua roket mendarat sekitar 300 meter dari kompleks kantor gubernur tempat Ghani bertemu pejabat daerah, pejabat keamanan, pemimpin agama, dan warga sipil. Satu roket lainnya jatuh di lokasi yang agak jauh dari kantor gubernur di pinggiran kota.
"Roket yang satunya jatuh jauh dari kantor gubernur," kata Haroon Chakhansuri, juru bicara Presiden Ghani.
Chakhansuri bersama Ghani saat roket-roket tersebut jatuh. Ini kunjungan kedua Ghani ke Ghazni sejak serangan Taliban ke kota itu pada awal Agustus lalu. Dalam kunjungan ke Ghazni kali ini, Ghani didampingi oleh istrinya. Kunjungan itu bertujuan untuk menilai situasi keamanan di kota tersebut.
Wakil Kepala Polisi Provinsi Ghazni, Ramazan Ali Mohseni, mengatakan bahwa tidak ada yang tewas atau terluka dalam serangan tersebut. Juga, hingga berita ini dilaporkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Unjuk gigi Taliban
Beberapa minggu sebelumnya, Taliban menyerbu ibu kota provinsi yang jaraknya dua jam perjalanan dengan mobil dari Kota Kabul. Serangan Taliban tersebut untuk menghadapi pasukan keamanan Afghanistan dan menewaskan ratusan orang.
Kelompok Taliban dipukul mundur oleh pasukan Afghanistan yang didukung oleh serangan udara Amerika Serikat. Tetapi, serangan itu menyebabkan guncangan di Afghanistan. Serangan tersebut memberi pesan, Taliban masih memiliki kemampuan untuk melakukan serangan skala besar di kota-kota besar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan, setidaknya 200 warga sipil tewas dalam pertempuran yang berlangsung selama beberapa hari itu. Menurut para analis, dari serangan itu Taliban memetik kemenangan secara militer dan psikologis terhadap pemerintah Afghanistan.
Beberapa hari kemudian, beberapa mortir ditembakkan di Kota Kabul, jatuh di dekat Istana Presiden ketika Ghani menyampaikan pidato pada perayaan Idul Adha. Serangan itu diklaim kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).
Taliban telah memperoleh keuntungan signifikan di medan pertempuran dalam beberapa bulan terakhir, di tengah upaya pemerintah Afghanistan dan dunia internasional untuk membujuk kelompok militan agar bersedia membahas kesepakatan damai. (AFP/REUTERS)