Iran Membalas Militan, Unjuk Kekuatan Rudal Balistik di Kawasan
Oleh
·3 menit baca
TEHERAN, SENIN -- Iran menembakkan sejumlah peluru kendali balistik ke Suriah. Penembakan itu bagian dari pembalasan Iran atas penembakan dalam parade militernya, dua pekan lalu.
Garda Revolusi Iran (IRGC), Senin (1/10/2018), menyatakan, mereka telah menembakkan enam peluru kendali (rudal) balistik ke Suriah. Sebanyak tujuh pesawat tanpa awak juga dikerahkan ke daerah sasaran rudal itu. Pesawat-pesawat itu menjatuhkan bom untuk menyasar titik persembunyian pimpinan milisi di Suriah dan merusak cadangan perbekalan milisi.
”Tinju kami disiapkan untuk mengantarkan balasan yang menghancurkan pada kekacauan dan kesalahan musuh,” demikian pernyataan IRGC.
Milisi yang menjadi sasaran dianggap bertanggung jawab pada penembakan di tengah parade militer di Ahvaz, Provinsi Khuzestan, Iran, 22 September lalu. Insiden itu menyebabkan 25 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) serta kelompok-kelompok separatis di Khuzestan mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, tidak ada bukti atas klaim itu.
Di hari pemakaman para korban, Senin (24/9), sejumlah komandan IRGC pernah mengungkapkan, IRCG akan meluncurkan rudal ke pihak yang bertanggung jawab. Sepekan setelah pernyataan itu, IRGC menembakkan rudal Zolfaqar dan Qiam.
Rudal-rudal itu dikembangkan dan dibuat Iran. Zolfaqar merupakan rudal balistik yang, dalam serangan ke Suriah kemarin, menjangkau sasaran sejauh 570 kilometer dari lokasi peluncuran. Jangkauan maksimal Zolfaqar mencapai 750 kilometer, sementara Qiam mencapai 800 kilometer.
Peluncuran itu disiarkan televisi Iran. ”Ini adalah suara rudal-rudal Garda Revolusi. Dalam beberapa menit, pihak-pihak yang sombong, khususnya Amerika Serikat, rezim Zionis (Israel) dan Al-Saud, akan mendengar suara ledakan Iran,” kata penyiar yang meliput peluncuran itu.
Sejumlah media massa di Iran menyebut rudal-rudal itu diluncurkan dari Provinsi Kemarshah, Iran, menuju Albu Kamal, Suriah tenggara. Di kota perbatasan Suriah dengan Irak itu masih terdapat sejumlah milisi dari berbagai kelompok bersenjata di Suriah. Akan tetapi, milisi pro Pemerintah Suriah memegang kendali di kota tersebut.
Dalam infografis itu ditayangkan rudal yang, antara lain, melewati bagian tengah Irak sebelum tiba di daerah sasaran.
Televisi Iran menayangkan infografis rute rudal sejak diluncurkan hingga menghantam sasaran. Dalam infografis itu ditayangkan rudal yang, antara lain, melewati bagian tengah Irak sebelum tiba di daerah sasaran.
Direktur organisasi Pemantau HAM Suriah (SOHR) Rami Abdurrahman menyebut rudal mengenai kota Hajin yang masih dikendalikan NIIS. Ledakan-ledakan keras terdengar pada Senin dini hari dari Hajin. Sementara Poros Perlawanan, kelompok milisi Suriah yang disokong Iran, menyebut rudal-rudal itu menghantam kubu terakhir NIIS di Suriah.
Jangkau musuh
Jangkauan dalam peluncuran kemarin juga menunjukkan rudal-rudal Iran bisa menjangkau Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Sebagian pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah juga dalam jangkauan rudal-rudal itu. Negara-negara tersebut berulang kali dinyatakan sebagai musuh Iran.
Para pemimpin Iran kerap menuding Arab Saudi dan UEA, bersama AS, terlibat dalam penembakan di Ahvaz. Iran menuding negara-negara itu menyediakan aneka dukungan kepada kelompok yang terlibat dalam serangan itu. Tudingan itu dibantah Arab Saudi, UEA, dan AS.
Selain menuduh para tetangganya, Iran juga menuding kelompok separatis Arab di Khuzestan. Kelompok separatis ingin memisahkan provinsi kaya minyak itu dari Iran karena, sebagai minoritas, mereka merasa didiskriminasi. (AP/REUTERS/RAZ)