Mahasiswi asal Jawa Timur Jadi Lulusan Terbaik Universitas Al-Azhar
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·2 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Universitas Al-Azhar, Mesir, Kamis (4/10/2018), melakukan wisuda terhadap 433 lulusan program sarjana dan pascasarjana. Sebanyak 263 orang di antaranya berasal dari Indonesia.
Wisudawan terbaik diraih mahasiswi asal Jawa Timur, Nurul Aini Azizah, dari Fakultas Hadis dengan menggondol predikat mumtaz ma’a martabah syaraf (summa cum laude).
Seorang pengusaha Mesir, Muhammad Ragab, memberi hadiah umrah kepada mahasiswi Jawa Timur tersebut atas prestasi yang diraihnya.
Menurut catatan KBRI Kairo, terdapat 17 mahasiswa Indonesia yang meraih nilai mumtaz (cum laude), 203 meraih nilai jayyid jiddan (sangat baik), dan 136 meraih nilai jayyid (baik). Prestasi itu menunjukkan peningkatan kemampuan bahasa Arab para mahasiswa Indonesia.
Acara wisuda digelar atas kerja sama KBRI Kairo, Universitas Al-Azhar, serta Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir. Bertindak sebagai pemimpin sidang wisuda adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Dr Usman Shihab.
Penasihat Imam Besar Al-Azhar, Dubes Abdel Rahman Mousa, mengungkapkan, Al-Azhar akan menyiapkan beasiswa penuh bagi lulusan berprestasi.
Menurut dia, lulusan S-1 peraih predikat mumtaz (cum laude) dan jayyid jiddan (baik sekali) akan diberikan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan ke program magister. Bagi lulusan S-2 peraih predikat mumtaz (cum laude) akan diberi beasiswa penuh untuk studi doktoral.
Selain Indonesia, sejumlah lulusan dari negara-negara lain juga ikut serta. Mereka berasal dari Malaysia (82 orang), Thailand (54 orang), Filipina (10 orang), Singapura (4 orang), Brunei Darussalam (2 orang), Pakistan (4 orang), India (3 orang), Kazakhstan (2 orang), Nepal (1 orang), Spanyol (1 orang), Djibouti (1 orang), Afghanistan (3 orang), Rusia (1 orang), China (1 orang), dan Kamboja (1 orang).
Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzi, yang hadir dalam wisuda itu, mengatakan, tidak mudah untuk lulus dan meraih gelar sarjana dari kampus Islam ternama di dunia. Menurut dia, di Indonesia, banyak anak muda yang bermimpi untuk menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar.
”Kalian adalah orang-orang terpilih untuk mengemban risalah mulia Al-Azhar di Tanah Air, menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, serta berperan aktif meluruskan pemahaman umat yang masih keliru tentang Islam,” lanjut Dubes RI.
Helmy berharap, lulusan Al-Azhar dapat segera pulang ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu Islam, apalagi ajaran Al-Azhar dikenal sangat toleran terhadap perbedaan keyakinan.