ROMA, KAMIS - Pemerintah Italia berupaya menepis kekhawatiran bahwa Komisi Eropa akan menolak anggaran belanja pemerintah. Pemerintah Italia tetap mempertahankan anggaran untuk tahun anggaran 2020-2021 dengan tingkat defisit sebesar 2,4 dari total produk domestik bruto negeri itu.
”Lolos atau tidak lolos bukanlah masalah utamanya. Kami lebih fokus terhadap apa-apa yang terjadi di pasar,” kata Wakil Menteri Perekonomian Italia Massimo Garavaglia terkait proses penganggaran. Garavaglia juga menyatakan, pemerintah menargetkan PDB tahun depan akan tumbuh sekitar 1,6 persen. Sejauh ini target pertumbuhan ekonomi itu belum diumumkan kepada publik. Namun, angka itu lebih tinggi dari proyeksi sedikitnya 51 analis yang disurvei Reuters. Dalam survei itu, PDB Italia tahun depan diperkirakan tumbuh sekitar 1,2 persen.
Sebelumnya disebutkan bahwa Komisi Eropa pada Kamis (4/10/2018) telah menyiapkan surat untuk menolak rencana Pemerintah Italia terkait dengan besaran defisit anggaran tahunannya dalam daftar anggaran tahun depan. Hal itu diberitakan surat kabar setempat, La Repubblica, dalam laporan tidak bersumber.
Menurut laporan media itu, Perdana Menteri Giuseppe Conte telah menerima catatan tidak resmi yang menyatakan hal-hal itu. Sementara Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini sehari sebelumnya membantah pemerintah telah menerima sesuatu dari komisi itu.
Secara resmi, target anggaran Pemerintah Italia yang menjadi dasar anggaran tahun depan harus dikirim ke Brussels pada 15 Oktober. Adapun Komisi Eropa harus menyampaikan reaksinya pada akhir bulan. Sumber yang dekat dengan komisaris ekonomi di Brussels mengatakan laporan itu ”tidak berdasar”. Komisi pun akan secara resmi memberikan pendapatnya tentang perkiraan anggaran itu sesuai yang dijadwalkan.
Perkembangan politik anggaran Italia menjadi perhatian para pelaku pasar. Pada Rabu (3/10), selisih antara imbal hasil obligasi 10 tahun Italia dan obligasi Jerman melebar ke lebih dari 300 basis poin yang merupakan rentang terbesar sejak Mei. Kemarin, rentang selisihnya menipis sebesar 278 basis poin.
Salvini dalam wawancaranya dengan stasiun radio RAI mengatakan bahwa belanja defisit tahun depan diperlukan untuk memicu pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja. Ia pun menambahkan bahwa pemerintah tidak akan mundur, bahkan jika rentang selisih imbal hasil obligasi melebar menjadi 400 basis poin.
Pemerintah Italia juga membantah sebuah artikel yang dimuat di media Il Fatto Quotidiano yang mengatakan pemerintah sedang mencari alternatif berupa perombakan kabinet. Disebutkan bahwa salah satu posisi yang akan dicarikan pengganti adalah posisi kementerian ekonomi yang dipegang Menteri Perekonomian Giovanni Tria. Diungkapkan bahwa perombakan itu akan dilakukan pada Desember atau Januari mendatang. Pemerintah Italia optimistis kesepakatan anggaran dengan Komisi Eropa akan tercapai. (AP/AFP/REUTERS/BEN)