Tsai Ajak Benitez Saksikan Latihan Perang Melawan China
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
TAOYUAN, SELASA — Taiwan menggelar latihan militer di pangkalan udara Taoyuan, bagian utara negara itu, Selasa (9/10/2018). Latihan gabungan angkatan udara dan darat itu mempromosikan kekuatan Taiwan melawan serangan China.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pun mengajak Presiden Paraguay Mario Abdo Benitez untuk menyaksikan latihan militer tersebut, yang dilihat sebagai langkah Taipei untuk menahan serangan diplomatik Beijing itu.
Latihan diadakan dalam rangka memperingati Hari Nasional Republik China (Republic of China/ROC), nama resmi Taiwan, 10 Oktober.
China mengklaim Taiwan masih sebagai bagian dari wilayahnya. Itu sebabnya China terus melakukan serangan diplomatik dengan menarik sekutu-sekutu Taiwan untuk berkiblat ke Beijing. Negara pulau itu pun kini hanya memiliki hubungan diplomatik dengan 17 negara, termasuk Paraguay.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Chen Chong-chi mengatakan, kehadiran Benitez akan ”membantu memperkuat persahabatan kedua negara” serta mendorong pertukaran sipil dan militer di masa yang akan datang.
Benitez mengunjungi Taiwan sebagai langkah balasan atas lawatan Tsai ke Paraguay pada 14 Agustus 2018. Kunjungan Tsai kala itu menjadi sorotan tentang bagaimana perang dagang China dan AS akan berdampak besar pada Paraguay.
Tsai saat itu bertemu Presiden Horacio Cartes dan presiden terpilih Mario Abdo Benitez. Tsai dan Cartes menghadiri upacara peresmian sebuah universitas di Asuncion, ibu kota Paraguay, yang dibangun atas kerja sama kedua negara itu. Tsai juga menghadiri pengukuhan Benitez sebagai pengganti Cartes.
Menurut Taiwan News, Tsai dan Benitez telah mencapai sebuah konsensus untuk memperkuat hubungan di antara kedua negara melalui perdagangan, investasi, dan proyek-proyek infrastruktur.
Terkait dengan China, Taiwan melepaskan diri di tengah perang saudara pada 1949. Namun, hingga kini, Beijing berjanji untuk membawa negara pulau itu kembali ke bawah kendalinya, bahkan jika perlu menggunakan kekuatan.
Bulan lalu, AS menarik kembali utusannya dari Republik Dominika, El Salvador, dan Panama setelah negara-negara di Amerika Tengah itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan beralih ke China.
Washington secara resmi hanya mengakui China, tetapi tetap menjadi sekutu dekat Taiwan dan mempertahankan kedutaan besarnya di Taipei.
China memutuskan hubungan dengan pemerintah Tsai tak lama setelah pelantikannya pada tahun 2016 dan berkali-kali menuntut agar Tsai mendukung prinsip ”Satu China”. Beijing menyebut Taiwan bagian dari China.
Seiring dengan upaya menciutkan dukungan diplomatik terhadap Taiwan, China telah memblokade keikutsertaan Taiwan dalam pertemuan internasional. Beijing juga menekan perusahaan multinasional, mulai dari mode hingga maskapai penerbangan, dengan menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
Presiden China Xi Jinping juga telah mengirim kapal perang, pengebom, dan pesawat tempur pada misi pelatihan yang mengelilingi negara pulau itu dalam upaya untuk mengintimidasi pendukung Tsai.
Xi mengatakan, membawa Taiwan ke bawah kendali Cina tidak dapat ditunda, tetapi dia tidak menetapkan batas waktu. Beberapa analis percaya, Xi akan terus bertekad untuk mewujudkan ambisinya itu. (AP/AFP/REUTERS)