Istri Mantan Kepala Interpol Duga Suaminya Sudah Dibunuh
Oleh
Retno Bintarti
·2 menit baca
Grace Meng menduga suaminya yang ditangkap otoritas China sudah dibunuh. Meski mengalami ketakutan, dia menyatakan akan berjuang agar apa yang dialaminya tidak terulang terhadap istri-istri lain.
Grace untuk pertama kali diwawancara BBC, Jumat (19/10/2018). ”Saya kira ini merupakan persekusi politik. Saya tak yakin dia (Meng Hongwei) masih hidup,” katanya tentang suaminya yang bulan lalu ditahan pihak berwajib China dengan tuduhan korupsi.
Wajah Grace tidak tampak jelas dalam wawancara itu, hanya berbentuk siluet. Wawancara oleh BBC seperti ini jarang terjadi. Di China, biasanya istri yang suaminya ditangkap akan bungkam.
Penangkapan Meng Hongwei yang saat itu mempunyai posisi sebagai kepala Interpol cukup mengejutkan karena dilakukan saat dia pulang ke China, September lalu. Bahkan, Meng sempat dikabarkan hilang atau tidak diketahui keberadaannya sampai beberapa hari kemudian Beijing menyatakan bahwa yang bersangkutan ditangkap.
Dalam wawancara dengan BBC, istrinya menyampaikan kekhawatiran terhadap suaminya dan juga keselamatan dirinya. Grace menyebut Pemerintah China telah bertindak ”zalim”dan ”kotor” terhadap suaminya.
Lebih jauh, dia menuduh tindakan yang dilakukan pemerintah terhadap mereka yang melawan adalah ”tidak terbatas”. Grace mengaku dia menerima ancaman melalui telepon yang menyatakan bahwa dia merupakan ”target”di Perancis.
Sejak hilangnya Meng Hongwei, Grace dan anak-anaknya berada dalam perlindungan polisi di kota Lyon. Kepada anaknya-anaknya, perempuan ini mengatakan, ”Saya bilang kepada anak-anak, ayah mereka sedang bertugas.”
Komisi Pengawas Nasional yang menyidik Weng bisa melakukan penahanan hingga enam bulan tanpa memberi akses kepada pengacara. Pemerintahan Presiden Xi Jingping yang mencanangkan antipenyogokan sudah menghukum lebih dari 1 juta pejabat. Tindakan ini mendapat dukungan dari rakyat yang sudah kesal dengan maraknya korupsi.
Meng Hongwei yang juga menjabat sebagai wakil menteri keamanan publik menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Presiden Interpol pada 7 Oktober setelah dia dinyatakan dalam penyidikan. Grace pada 25 September lalu mendapat kiriman pesan dengan emoji pisau. (AFP)