Kalah di Pemilihan Sela, Morrison Pimpin Pemerintah Minoritas
Oleh
Harry Bhaskara dari Brisbane, Australia
·3 menit baca
BRISBANE, Kompas Satu jam sesudah kotak suara ditutup pada Sabtu (20/10/2018) pukul enam sore waktu Sydney, ABC melaporkan calon independen Dr Kerryn Phelps dipastikan mengalahkan calon Partai Liberal, Dave Sharma, dalam pemilihan sela yang bersejarah di Wentworth, daerah pemilihan dengan 100.000 pemilih di kawasan timur Sydney.
”Saya sungguh tersentuh melihat semua anak muda yang menjadi sukarelawan dalam kampanye ini,” ujar Phelps seperti dikutip The Guardian, ”Anak muda yang mempunyai visi yang sama, kadang masih berumur 13 dan 14 tahun yang ingin belajar tentang sistem politik dengan turun ke lapangan.”
Menanggapi kekalahannya, Sharma mengatakan, ”Apabila inilah wujud kekalahan, saya hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya sebuah kemenangan. Malam ini hasil (pemilihan) datang lebih cepat. Beruntung saya masih mempunyai pekerjaan tetap.”
Kekalahan Sharma berarti Partai Liberal kehilangan daerah pemilihan yang dikuasainya selama berpuluh-puluh tahun dan berdampak pada hilangnya mayoritas kubu penyokong Perdana Menteri Scott Morrison di parlemen. Morrison terpaksa menggandeng crossbenchers atau anggota parlemen independen ataupun anggota parlemen dari partai-partai kecil dalam menakhodai pemerintahannya. Kondisi itu jelas bukan sesuatu yang mudah. Kubu penyokong Morrison yang sebelumnya memiliki 76 kursi, di parlemen kini tinggal 75 kursi.
Anggota parlemen Partai Liberal, Trent Zimmerman, mengakui kemarahan warga Wentworth pada Partai Liberal karena melengserkan wakil mereka, Perdana Menteri Malcolm Turnbull, tecermin dari hasil ini. Turnbull mengundurkan diri sebagai wakil daerah pemilihan Wentworth sesudah dijatuhkan dalam pemilihan internal partai di parlemen Agustus lalu.
”Sesudah itu, Scott Morrison diberi tugas mengonsolidasikan partai,” katanya kepada ABC, ”dan itu berjalan dengan baik”.
Bersejarah
Wakil Ketua Partai Buruh Tanya Pilbersek mengatakan, jumlah suara yang tidak lagi mendukung pemerintah cukup besar.
”Ini bersejarah. Ini luar biasa dan menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut Scott Morrison bukanlah nilai-nilai yang dianut warga Wentworth,” katanya seperti dikutip ABC. Pernyataan itu merujuk pada daerah pemilihan di kawasan sepanjang pantai pelabuhan Sydney sampai Pantai Bondi yang terkenal, yang sebagian besar warganya dikenal makmur dan terpelajar itu.
Dalam sejarah Australia, jumlah terbesar suara dukungan pada pemerintah yang hilang dalam pemilu tercatat 16,1 persen, sedangkan pemilihan sela di Wentworth diproyeksikan akan mencapai 23,6 persen, menurut Fairfax Media.
Rekan Pilbersek, Linda Burney, mengatakan, hasil yang tak terduga ini menunjukkan bahwa Perdana Menteri Scott Morrison perlu memikirkan diadakannya pemilihan umum yang lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan, Mei 2019.
”Ini kekalahan telak di daerah pemilihan yang paling dikuasai Liberal di negeri ini,” katanya. Pilbersek mengatakan, suara untuk Partai Buruh menurun karena pemilih ingin ”memberi isyarat yang sangat kuat kepada Scott Morrison”.
Putra Turnbull, Alex, yang menjadi pengkritik Partai Liberal yang paling vokal sejak ayahnya dilengserkan, mengatakan, hasil pemilihan sela ini ”luar biasa”.
”Saya bangga pada warga Wentworth”, tulisnya dalam cuitannya, ”Hari bersejarah bagi demokrasi Australia”.
Sejak Partai Liberal berkuasa tahun 2013, sudah dua perdana menteri dilengserkan oleh partainya sendiri di parlemen. Morrison merupakan pemimpin keenam dalam 11 tahun. Perseteruan yang tidak berkesudahan di tubuh partai telah menyebabkan berbagai isu tak tergarap semestinya, termasuk dalam bidang energi dan perubahan iklim.
Sebelumnya sempat diberitakan, beberapa isu besar yang dihadapi Australia tampaknya tidak menguntungkan Morrison dalam pemilihan sela ini. Banyak warga Wentworth menghendaki negerinya beralih ke sektor energi yang diperbarui dalam isu perubahan iklim. Namun, Morrison dikenal mengutamakan sumber energi batubara.