SHANGHAI, SENIN - Mayoritas bursa saham utama di Asia melonjak pada awal pekan ini, Senin (22/10/2018), terdorong oleh janji stimulus Pemerintah China terhadap pelaku ekonomi negeri itu. Indeks saham Shanghai Composite melesat 4,09 persen yang merupakan kenaikan tertinggi dalam tiga tahun terakhir secara harian, sementara Indeks Hang Seng naik 2,32 persen.
Meski naik secara harian, pasar saham China dan Hong Kong masih tertekan jika dilihat sepanjang tahun ini. Indeks Shanghai Composite melemah sekitar 19,7 persen secara tahunan, sementara Indeks Hang Seng turun sekitar 12,6 persen jika dilihat sejak awal tahun ini.
Kenaikan bursa Asia kemarin juga diikuti penguatan bursa saham Eropa, terutama di awal perdagangan. Selain terdorong sentimen positif di Asia, kenaikan bursa-bursa di Eropa juga dipengaruhi oleh penurunan peringkat surat utang Italia, tetapi dengan status proyeksi positif.
Reli saham di Asia khususnya sudah terlihat sejak perdagangan, Jumat (19/10) pekan lalu. Sentimen positif datang dari Wakil Perdana Menteri China Liu He selaku orang yang paling bertanggung jawab mengawasi ekonomi dan sektor keuangan China. Ia bergabung dengan kepala Komisi Regulasi Sekuritas China, Komisi Regulator Perbankan dan Asuransi China, serta Bank Rakyat China, mengeluarkan pernyataan terkoordinasi untuk menggalang kepercayaan investor di tengah tekanan yang menghantui pasar.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan Presiden China Xi Jinping sehari setelahnya. Seperti dikutip kantor berita resmi Xinhua, ia menyatakan Partai Komunis akan selalu mendukung pengembangan perusahaan swasta. Hal itu dilatarbelakangi kenyataan bahwa peran ekonomi swasta tak perlu dipertanyakan lagi.
Yang Hai, analis di Kaiyuan Securities, mengatakan, pernyataan dukungan oleh otoritas China itu telah menjadi peletak dasar pembalikan arah pasar menjadi positif pada awal pekan ini. Ini cukup mengurangi tekanan sebelumnya akibat kemerosotan yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perang dagang melawan AS, penyesuaian ekonomi domestik, dan terutama kekhawatiran atas meningkatnya risiko terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
Yang menambahkan, pemotongan pajak yang direncanakan dan pelepasan pengurangan pajak penghasilan individu akan sangat mendukung bank, asuransi, dan perusahaan konsumen di China.
Pemerintah China akhir pekan lalu menerbitkan versi draf aturan baru untuk deduksi yang tersedia bagi individu karena merombak undang-undang pajak penghasilan individu. Langkah itu diharapkan seiring dengan upaya lain untuk memacu pertumbuhan China di tengah aneka ketidakpastian saat ini.