BEIJING, SELASA China menyampaikan keprihatinan kepada Amerika Serikat atas pengiriman dua kapal perang AS di Selat Taiwan. Tindakan ini dianggap sebagai penghinaan terhadap kedaulatan Beijing.
Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, Selasa (23/10/2018), di Beijing. Dalam pertemuan dengan pers, Hua mengatakan, Beijing mendesak Washington agar saksama mematuhi prinsip ”satu China” dan ”berhati-hati menangani masalah terkait Taiwan dengan sikap yang layak”.
”Isu Taiwan berkaitan dengan kedaulatan dan integritas teritorial China dan, yang terpenting, paling sensitif dalam hubungan China-AS,” kata Hua.
China masih menganggap Taiwan sebagai teritorialnya yang ingin disatukan meski dua wilayah itu diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara di daratan pada 1949.
Dua kapal perang AS, USS Curtis Wilbur dan USS Antietam, diketahui singgah di Selat Taiwan, perairan selat selebar 180 kilometer, Senin (22/10/2018). Peristiwa ini merupakan yang kedua kali terjadi pada tahun ini. Pada Juli lalu, Angkatan Laut AS juga melakukan misi serupa.
Wakil juru bicara Armada Pasifik, Nate Christensen, mengatakan bahwa misi kapal perang tersebut merupakan hal biasa untuk memperlihatkan komitmen AS terhadap kebebasan dan keterbukaan di Indo-Pasifik.
”Angkatan Laut AS akan terus terbang dan berlayar, serta beroperasi di mana saja yang diperbolehkan oleh hukum internasional,” tutur Christensen.
Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, pihaknya mengawasi dengan saksama operasi itu dan bisa ”mempertahankan keamanan laut dan udara”. Perdana Menteri Taiwan William Lai dalam sidang parlemen, Selasa, menyatakan bahwa Taiwan menghormati hak AS melewati perairan internasional dan mengakui berbagai upaya AS mempertahankan perdamaian di Asia Pasifik.
Kendati tidak mempunyai hubungan diplomatik, AS merupakan sekutu paling kuat dan negara pengekspor senjata paling besar bagi Taiwan. Bulan lalu, AS mengumumkan penjualan senjata senilai 330 juta dollar AS untuk suku cadang pesawat, termasuk jet tempur F-16 dan pesawat kargo C-130. Pentagon mengatakan, sejak tahun 2010 nilai penjualan senjata ke Taiwan mencapai 15 miliar dollar AS.
Saat dua kapal perang AS itu melintas di Selat Taiwan, Senin, sejumlah kapal perang China membayangi dengan mengambil jarak aman.
Beijing belum lama ini juga mengadakan sejumlah manuver militer, termasuk lomba latihan menembak di Selat Taiwan pada April. China menyatakan kesediaan untuk menghadapi ”pasukan independen Taiwan”.
Peringatan China
Beijing terus melakukan tekanan terhadap Taiwan untuk menegaskan kedaulatannya. Dalam pertemuan dengan Menhan AS Jim Mattis, pekan lalu, Menhan China Wei Fenghe telah menyampaikan keprihatinan atas kebijakan yang diambil AS.
Hubungan China dan Taiwan memburuk sejak naiknya Presiden Tsai Ing-wen pada 2016. Beijing sejauh ini tak pernah menggunakan kekuatan kepada Taiwan. Meski demikian, pakar militer mengatakan, kekuatan militer China dalam beberapa tahun ini meningkat dibandingkan Taiwan. (AFP/AP/REUTERS/RET)