NUSA DUA, KOMPAS - Pendekatan Indonesia kepada negara-negara Pasifik Selatan semakin berdampak. Hal itu tecermin dari pengakuan sejumlah negara di kawasan itu atas kedaulatan penuh Indonesia dan kesediaan mereka untuk terus merundingkan perbatasan maritim.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Palau Thomas E Remengesau serta Presiden Nauru Baron Waqa di sela-sela Our Ocean Conference 2018, Senin (29/10/2018), di Nusa Dua, Bali.
Dengan Palau, Indonesia membahas bantuan dan perundingan perbatasan. Sampai sekarang, kedua negara belum menyepakati perbatasan zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara. ”Oktober ini akan ada perundingan lagi,” ucap Retno.
Penyelesaian batas maritim adalah salah satu fokus kerja pemerintah. Sampai kini, Indonesia belum menyepakati perbatasan maritim dengan sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Palau. Perbatasan yang belum disepakati meliputi di antara ZEE dan perairan teritorial.
Pertemuan Indonesia-Palau juga membahas soal bantuan RI ke negara itu. Indonesia menawarkan bantuan kepada Palau yang akan menjadi tuan rumah Our Ocean Conference 2020.
Indonesia menawarkan pula peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang kesehatan serta diplomatik. RI juga memberikan bantuan peningkatan kapasitas perawat di Palau.
Ada juga tawaran di sektor hidrografi. Bantuan disesuaikan dengan karakter kedua negara sebagai sesama negara kepulauan.
Terima kasih
Adapun dengan Nauru, Indonesia terutama berterima kasih karena pengakuan negara itu atas kedaulatan utuh RI. Pengakuan ini penting karena sebagian negara Pasifik Selatan membantu kampanye kemerdekaan Papua.
Setelah pendekatan intensif oleh RI, sebagian besar negara Pasifik Selatan mengakui kedaulatan penuh Indonesia. Negara yang masih mengampanyekan kemerdekaan Papua ialah Vanuatu.
Presiden Joko Widodo juga mengutus Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto ke Nauru untuk menghadiri peringatan Hari Nasional Nauru. Selama ini, Wiranto merupakan salah satu menteri yang rutin ditugaskan ke Pasifik.
Menurut Menlu RI, Indonesia juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Nauru sebagai ketua Forum Negara Kepulauan di Pasifik (PIF). Organisasi itu menghimpun 16 negara di Pasifik Selatan, termasuk Australia dan Tonga.
Di sela-sela Our Ocean Conference, Indonesia dijadwalkan bertemu pengurus PIF dan Organisasi Bangsa Melanesia (MSG), yang menghimpun negara-negara yang mayoritas penduduknya beretnis Melanesia. MSG beranggotakan Fiji, Papua Niugini, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Organisasi Etnis Kanak di Kaledonia Baru. Indonesia masih berstatus anggota mitra.
Indonesia mendaftar masuk MSG karena 11 juta warganya beretnis Melanesia. Jumlah itu lebih banyak dari jumlah orang Melanesia di seluruh negara Pasifik yang ditaksir tak sampai 10 juta orang. (RAZ)