Grace Meng, istri mantan Presiden Interpol Meng Hongwei (64), menyewa dua firma hukum, Marsigny Avocats di Paris dan Lindeborg Counsellors di London untuk melacak keberadaan suaminya yang hilang sejak melawat ke China, September lalu. Hal ini akan melengkapi penyelidikan yang sudah dilakukan Perancis sejak beberapa hari lalu.
Pemerintah China mengaku Hongwei sedang diselidiki terkait kasus suap dan pelanggaran lain. Bagi Grace, kasus korupsi itu hanya alasan China untuk melenyapkan suaminya.
Setelah mengirimkan pesan pendek “tunggu teleponku” ke Grace melalui aplikasi WhatsApp, 25 September lalu, tidak ada lagi kabar dari Meng. Tidak ada yang tahu dimana Meng ditahan atau apakah ia didampingi pengacara. “Sejak suami saya hilang, semua orang di dunia ini menawarkan bantuan. Saya minta semua orang bersuara mendesak China menghargai hak asasi fundamental keluarga kami. Suami saya hilang pasti karena alasan politik,” kata Grace melalui surat elektronik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang, Selasa (30/10/2018), menegaskan, China melindungi hak warga negara China, tidak peduli mereka sedang terlibat dalam situasi apa pun. China mengaku sudah menawarkan kepada Grace untuk menghubungi Meng melalui telpon, kapan pun dia mau. Namun, Grace tidak mau.
“Di satu sisi, istri Meng mengaku tidak tahu di mana suaminya. Akan tetapi, di sisi lain dia juga tidak mau menelpon suaminya. Kenapa? Kami tidak tahu,” papar Lu Kang.
Kini Grace dan anak-anaknya berada dalam program perlindungan kepolisian di Lyon karena, menurut otoritas Perancis, mereka menerima ancaman.
Meng menduduki posisi sebagai Wakil Menteri Keamanan Publik China, lalu merangkap menjadi Presiden Interpol pada akhir 2016. Pada saat itu, China tengah mendorong para pejabatnya untuk mengisi pos-pos pimpinan di organisasi-organisasi internasional.
Status Meng diperbantukan di organisasi kepolisian internasional dan markasnya tetap di pos awal. Meng juga anggota Partai Komunis dengan spesialisasi keamanan. Ketika Meng dituduh korupsi, partai menyarankan parlemen untuk memecat Meng dari Interpol. “Semua orang di China juga bisa mengalami apa yang dialami suami saya. Semua harus sadar itu,” ujar Grace. (REUTERS/AP)